Program Kegiatan Bersama (PKB) Kejuangan 2024 menggelar kegiatan bakti sosial. Program pendidikan yang diikuti perwira siswa dari Sesko TNI, Seskoad, Seskoal, Seskoau, serta Sespimti dan Sespimpin Polri ini telah memasuki hari kedua.
Komandan Sesko TNI Marsdya Arif Widianto mengatakan pihaknya memberikan ratusan paket sembako kepada warga di sekitar Seskoal, Cipulir, Jakarta Selatan. Arif mengatakan PKB Kejuangan juga melaksanakan donor darah.
"Kita memberikan sumbangan sembako kepada masyarakat di sekitar Seskoal yang membutuhkan, ada 454 paket yang diberikan kepada masyarakat dari berbagai lapisan," kata Arif di Seskoal, Cipulir, Jakarta Selatan, Selasa (11/6/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kegiatan berikutnya tadi kita melaksanakan donor darah yang terdaftar tadi ada sekitar 155 ini sementara dan masih akan bertambah," ujarnya.
Menurut Arif, kegiatan bakti sosial yang dilaksanakan dalam PKB Kejuangan sebagai bentuk sinergi TNI dan Polri. Selain itu, sebagai bentuk kepedulian dan kedekatan dengan masyarakat.
"Ini bentuk kerja sama TNI-Polri, sinergitas TNI-Polri dan bentuk kedekatan dengan masyarakat," jelasnya.
![]() |
Tak hanya bakti sosial, Arif mengatakan PKB Kejuangan juga diisi dengan kegiatan olahraga. Mulai panahan, renang, hingga bulutangkis dan tenis. Menurutnya, olahraga bersama dilakukan untuk meningkatkan sportivitas dan solidaritas antara TNI dan Polri.
"Kemudian meningkatkan rasa persatuan dan kesatuan serta sportivitas karena memang kegiatan dalam PKB Kejuangan ini di antaranya hari pertama kita melaksanakan seminar kemudian hari ini kita bakti sosial dan juga kegiatan olahraga. Olahraga pun di sini dilaksanakan secara sinergi antara TNI Polri bergabung, jadi tidak sendiri-sendiri," jelasnya.
Dalam kegiatan tersebut, turut hadir Kasepimti Polri, Brigjen Pol Atang Heradi, Komandan Seskoad, Mayjen TNI Agus Prangarso, Komandan Seskoal, Laksda TNI Fauzi, Komandan Seskoau, Marsda TNI Eding Sungkana, dan Kasespimen Polri Brigjen Pol Nasri.
Simak juga 'Saat Kapolri: Sinergitas TNI-Polri Merupakan Harga Mati, Tak Bisa Digoyahkan':
(dek/dek)