Lapak Hewan Kurban di Jaktim Jadi Ruang 'Magang' Warga Grooming Kambing-Sapi

Lapak Hewan Kurban di Jaktim Jadi Ruang 'Magang' Warga Grooming Kambing-Sapi

Ammar Rezqianto - detikNews
Senin, 10 Jun 2024 15:11 WIB
Lapak penjualan hewan kurban di Jakarta Timur (Jaktim) tak cuma menjual kambing dan sapi. Lapak hewan kurban itu juga jadi ruang magang untuk belajar merawat (grooming) kambing dan sapi. (Ammar R/detikcom)
Lapak penjualan hewan kurban di Jakarta Timur tak cuma menjual kambing dan sapi. Lapak hewan kurban itu juga jadi ruang 'magang' untuk belajar merawat (grooming) kambing dan sapi. (Ammar R/detikcom)
Jakarta -

Lapak penjualan hewan kurban di Jakarta Timur (Jaktim) tak cuma menjual kambing dan sapi. Lapak hewan kurban itu juga jadi ruang 'magang' untuk belajar merawat (grooming) kambing dan sapi.

Raldo (20) belajar langsung cara merawat hewan kurban dari ayahnya, Eswandi (55), yang menjual kambing dan sapi di kawasan Jl Otto Iskandardinata, Jaktim. Kepiawaian merawat hewan kurban didapatkannya dengan kerap mendampingi ayah yang menjual kambing dan sapi.

"Ngerawat hewan tuh bisa karena terbiasa," kata Raldo di lapak dagang hewan kurban, Senin (10/6/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Raldo telah diajarkan cara merawat sapi dan kambing sedari kecil oleh pemilik peternakan hewan kurban, Eswandi.

"Saya diajarin sama bapak udah dari kelas I SMP, cara merawat hewan-hewan ternaknya," ucapnya.

ADVERTISEMENT

Raldo menyebutkan tidak ada perlakuan khusus yang diperlukan untuk merawat hewan kurban. Menurutnya, cukup dengan pendekatan yang baik, hewan tersebut akan terawat.

Lapak penjualan hewan kurban di Jakarta Timur (Jaktim) tak cuma menjual kambing dan sapi. Lapak hewan kurban itu juga jadi ruang 'magang' untuk belajar merawat (grooming) kambing dan sapi. (Ammar R/detikcom)Lapak penjualan hewan kurban di Jakarta Timur tak cuma menjual kambing dan sapi. Lapak hewan kurban itu juga jadi ruang 'magang' untuk belajar merawat (grooming) kambing dan sapi. (Ammar R/detikcom)

"Kalau yang khusus-khusus nggak ada. Tapi lebih ke pendekatannya terhadap hewan itu. Kalau misal dia lagi enggak mau makan, dikasih air panas. Kayak gitunya kita harus paham," kata Raldo.

Raldo mengajak beberapa teman sebayanya untuk ikut membantu menjaga peternakan. Mulanya, Raldo mengajak teman untuk membantu merawat hewan ternak karena orang tuanya sedang kesulitan untuk menyewa pekerja.

"Dulu awalnya pas saya masih sekolah itu, orang tua lagi kesulitan buat sewa pekerja. Jadinya saya ajak teman waktu itu dua orang untuk bantu jaga," ucapnya.

"Lama-kelamaan ada aja anak-anak sini yang sore main ke sini, lihat-lihat nongkrong, ujungnya ikut bantu juga," sambungnya.

Tidak ada pengajaran khusus yang diberikan pada teman-teman Raldo. Orang tua Raldo hanya memberi pengawasan dan arahan terhadap apa yang harus mereka lakukan.

"Kalau diajarin, paling cuman sedikit ya kayak makannya harus apa, terus tadi kalau kambingnya diem harus gimana. Tapi biasanya pada bisa karena lihat. Dari bapak juga ada di sini terus kan, " jelasnya.

"Jadi sekarang udah setiap menjelang kurban, ada aja pasti yang seumuran saya ikut bantu-bantu dari kampung sini," sambungnya

Tempat ternak kurban ini juga tidak jarang didatangi anak kecil yang ingin melihat-lihat.

"Setiap sore anak-anak kecil pada ke sini, lihat. Masih pake baju sekolah kadang," kata Raldo.

Eswandi, ayah Raldo, telah menyewa empat pekerja untuk merawat hewan ternaknya.

"Sekarang ada empat ini pegawai. Datang buat bantu-bantu," kata Eswandi.

Semua sapi dan kambing yang disediakan Eswandi berasal dari kampung halamannya Wonosari, Yogyakarta. Menurut Eswandi, hewan ternak dari Wonosari memiliki kualitas terbaik.

"Ini semua saya datangkan dari Wonosari. Jadi sudah sembilan tahun ini ya bolak-balik Wonosari-Jakarta untuk mendatangkan hewan kurban," ucapnya.

"Nggak tahu ya tapi saya rasa para pembeli lebih suka kambing dan sapi yang dari Wonosari. Mungkin karena dari kualitasnya yang lebih baik daripada ternakan lain," sambungnya.

(jbr/dhn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads