Dalam rangka memperingati HUT Jakarta, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta senantiasa menyelenggarakan Jakarta Fair atau Pekan Raya Jakarta (PRJ). Acara ini biasa diselenggarakan di JIEXPO Kemayoran.
Berikut sejarah singkat JIEXPO Kemayoran yang biasa menjadi lokasi diselenggarakannya Pekan Raya Jakarta atau Jakarta Fair:
Sejarah JIEXPO Kemayoran
Dalam sejarah penyelenggaraan Jakarta Fair, baru sejak tahun 1992, JIEXPO menjadi lokasi rutinan diselenggarakannya Pekan Raya Jakarta (PRJ) setiap tahunnya hingga kini. Menurut situs resminya, awalnya pusat konvensi ini dibuka pada tahun tersebut oleh grup Central Cipta Murdaya (CCM). Kemudian pada tahun 2003 diambil alih oleh PT Jakarta International Expo (JIEXPO).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setelah diambil alih sepenuhnya, JIEXPO menampung area seluas sekitar 18.000 meter persegi yang terdiri dari Hall A, Hall B, dan Hall C. Kemudian pada tahun 2005, JIEXPO menambah satu area Hall lagi, yaitu Hall D1 dan Hall D2 dengan luas 10.000 meter persegi. Selanjutnya area JIEXPO dikembangkan lagi pada tahun 2014 dan 2015 hingga menjadi area venue terbesar di Indonesia.
Saat ini, JIEXPO memiliki luas area hingga 44 hektar, di mana area yang digunakan untuk pameran adalah seluas 100.000 meter persegi, terdiri dari 50.000 meter persegi area indoor dan lebih dari 50.000 meter persegi ruang terbuka atau outdoor. Hal ini membuat JIEXPO sangat cocok untuk menyelenggarakan berbagai acara, tidak hanya acara berskala kecil seperti pertemuan namun juga acara berskala besar seperti konferensi dan konser internasional. Salah satunya untuk penyelenggaraan Jakarta Fair atau Pekan Raya Jakarta (PRJ).
Sejarah Jakarta Fair Kemayoran
Adapun untuk sejarah Jakarta Fair Kemayoran (JFK) sendiri bermula sejak tahun 1960-an. Mengutip situs Jakarta Smart City, kemunculan JFK tak lepas dari pascatragedi tahun 1965 yang mengakibatkan ekonomi Indonesia anjlok. Imbasnya diperlukan ide baru untuk mendongkrak perekonomian nasional yang melahirkan acara yang kini juga dikenal sebagai Pekan Raya Jakarta.
Menurut situs resminya, awalnya Pekan Raya Jakarta pertama kali diadakan pada tahun 1968. Kala itu lokasinya masih bertempat di Lapangan Ikada, yang dikenal sebagai Kawasan Monumen Nasional (Monas) pada masanya. Pembukaan acara pertama kalinya itu dilakukan oleh Presiden Soeharto. Tidak lama setelah itu, Pekan Raya Jakarta berubah nama menjadi Djakarta Fair.
Ide pembentukan Pekan Raya Jakarta pertama kali dicetuskan oleh Haji Syamsudin Mangan, yang saat itu menjabat sebagai Ketua Kadin (Kamar Dagang dan Industri). Kemudian pada tahun 1967, Haji Syamsudin Mangan pun mengusulkan idenya kepada Gubernur DKI Jakarta Ali Sadikin untuk dibuat suatu pameran besar yang menghadirkan produk dalam negeri.
Dalam perkembangannya, pengelolaan Jakarta Fair diserahkan kepada Yayasan Penyelenggara Pameran dan Pekan Raya Jakarta, sehingga berganti nama menjadi Jakarta Fair atau Pekan Raya Jakarta (PRJ). Tempat penyelenggaraannya pun berpindah. Namun sejak tahun 1992, Jakarta Fair berlangsung di JIEXPO Kemayoran. Kemudian nama Jakarta Fair turut menyesuaikan tempatnya yakni menjadi Jakarta Fair Kemayoran (JFK).
(wia/imk)