Hari Idul Adha di Indonesia dan Arab Saudi Berbeda, Ini Kata Kemenag-MUI

Hari Idul Adha di Indonesia dan Arab Saudi Berbeda, Ini Kata Kemenag-MUI

Tiara Aliya Azzahra - detikNews
Jumat, 07 Jun 2024 21:23 WIB
Ketua MUI Abdullah Jaidi (Tiara Aliya/detikcom)
Foto: Ketua MUI Abdullah Jaidi (Tiara Aliya/detikcom)
Jakarta -

Kementerian Agama (Kemenag) angkat bicara mengenai perbedaan Hari Raya Idul Adha di Indonesia dan Arab Saudi. Kemenag mengatakan bahwa perbedaan tersebut tak menjadi masalah.

"Itu bagian dari sebuah proses nggak jadi masalah dan kita tetap pada kriteria MABIMS dan sudah disepakati bahwa tidak hal yang menjadi masalah utama insyaallah," kata Wakil Menteri Agama RI Saiful Rahmat usai konfensi pers Sidang Isbat di Kantor Kementerian Agama, Jalan MH Thamrin, Jumat (7/6/2024).

Saiful menjelaskan perbedaan itu terjadi karena berbagai faktor, mulai dari elongasi hingga perbedaan kondisi alam. Namun, ia kembali menegaskan semua itu tak masalah selama masih sesuai kriteria MABIMS.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Salah satunya kondisi alam yang berbeda, wilayah kita berbeda itu, elongasi dan lain- lain," jelasnya.

Majelis Ulama Indonesia (MUI) turut buka suara mengenai beda waktu Indonesia dan Arab Saudi. MUI berpadangan perbedaan atau selisih hari Raya Idul Adha antarnegara tak akan mengusik jalannya ibadah.

ADVERTISEMENT

"Baru saja kita mendengarkan laporan dan keputusan Menteri Agama berkenaan dengan jatuhnya 1 Zulhijah 1445 H yaitu yang bertepatan dengan esok hari, hari sabtu dan insyaallah kita akan merayakan Hari Raya Idul Adha pada tangal 17 Juni, tanggal 10 Zulhijah," kata Ketua MUI Abdullah Jaidi dalam konfensi pers Sidang Isbat di Kantor Kementerian Agama.

Abdullah mengatakan Arab Saudi telah menetapkan 1 Zulhijah jatuh pada 7 Juni, artinya 10 Zulhijah atau Idul Adha jatuh pada 16 Juni 2024 mendatang. Meskipun berbeda dengan RI, Abdullah menyebut ada umat islam yang mengikuti tanggal yang ditetapkan Arah Saudi melalui puasa Arafah.

"Memang mungkin dari pers itu banyak mendengar bahwa Saudi Arabia sudah menetapkan 1 Zulhijah itu dini hari (yaitu) kemarin dan Idul Adhanya tanggal 16. Bagi kita itu selisih antarnegara yang terjadi tidak mengusik perbedaan di tengah-tengah. Mungkin ada saudara-saudara kita yang mengikuti dengan istilah puasa pada hari arafah," jelasnya.

Di sisi lain, Abdullah menyampaikan tahun ini seluruh ormas di RI sepakat bahwa 1 Zulhijah jatuh pada 8 Juni 2024, sehingga tak ada perbedaan Hari Raya Idul Adha. Ia lantas mengajak masyarakat meramaikan Idul Adha pada 17 Juni mendatang.

"Tapi yang pertama perlu kita sadari dan kita syukuri kepada Allah SWT bahwa kita umat islam Indonesia seluruh ormas-ormas islam sepakat bahwa 1 Zulhijah jatuh esok hari dan Idul Adha yang insyaallah akan kita ramaikan sebagai hari raya kurban akan kita langsungkan pada 17 Juni 2024," ucapnya.

"Tentunya rasa syukur ini kita aplikasikan dalam momentum kehidupan kita sehari-hari yaitu menjelang Hari Raya Idul Adha ini adalah kita mengumandangkan rasa takbir kepada Allah SWT, rasa syukur kepada Allah SWT," sambungnya.

Ia juga mengimbau masyarakat menyemarakkan Idul Adha dengan berbagi kasih antarsesama. Terakhir, mengimbau masyarakat menciptakan suasana damai serta menjaga kerukunan.

"Tentunya kita menciptakan suasana kedamaian, suasana kasih sayang di antara kita dalam hidup ini sehingga apa yg kita harapkan kemudian hari agar bangsa Indonesia ini jadi bangsa yang penuh dengan kedamaian dan ketenangan di dalam pelaksanaan kehidupan berbangsa dan bernegara," jelasnya.

Seperti diketahui, Hasil pantauan hilal di Arab Saudi menetapkan awal bulan Zulhijah atau 1 Zulhijah 1445 H jatuh pada 7 Juni 2024. Untuk itu, Idul Adha yang bertepatan dengan 10 Zulhijah akan jatuh pada 16 Juni 2024.

Keputusan ini disampaikan Mahkamah Agung Kerajaan usai menerima laporan pengamatan hilal yang dilakukan pada Kamis, 6 Juni 2024 waktu petang.

Berdasarkan hasil tersebut, hari Arafah ditetapkan jatuh pada 15 Juni 2024.

"Hari Arafah jatuh pada hari Sabtu, 15 Juni, sedangkan Minggu, 16 Juni merupakan hari pertama Idul Adha," demikian keterangannya, dikutip dari Gulf News, Jumat (7/6).

Simak juga Video: Komisi VIII Harap Tak Ada Perbedaan Penetapan Idul Adha di Masa Depan

[Gambas:Video 20detik]



(taa/azh)



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads