Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat (Rerie) mengatakan perempuan harus mampu membuka ruang untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dirinya. Hal itu dilakukan untuk memperkuat eksistensi perempuan.
"Sebetulnya perempuan itu tiang negara, Ibu bangsa. Jadi sesungguhnya perempuan sudah diberkahi sebuah kekuatan yang luar biasa yang menempatkan dirinya pada sebuah posisi publik maupun di dalam lingkup keluarga," ujar Rerie dalam keterangannya, Kamis (6/6/2024).
Pada dialog bertema Pemberdayaan Perempuan dan Disabilitas #She speaks, Perempuan Punya Cerita, di Jakarta, Rabu (5/6) kemarin, Rerie mengungkapkan saat ini perempuan menghadapi berbagai kendala, sehingga membutuhkan upaya pemberdayaan agar mampu berbicara sesuai dengan kenyataan yang dihadapi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya, fenomena glass ceiling yang banyak diangkat pada beberapa dekade yang lalu, masih berlangsung hingga saat ini.
Legislator dari Dapil II Jawa Tengah itu juga mengatakan berbagai penelitian dan diskusi menunjukkan perempuan masih berhadapan dengan hambatan yang luar biasa untuk menemukan eksistensi dirinya, apalagi untuk bisa menempati posisi yang strategis.
Rerie melanjutkan fenomena glass ceiling ini tidak hanya bicara pada perempuan yang bekerja saja, tetapi perempuan pada umumnya, termasuk perempuan yang memilih menjadi ibu rumah tangga mengurus anak dan keluarga.
"Bagaimana kita mendobrak hambatan itu. Ini tugas kita semua. Ini adanya di kepala. Adanya di stigma," tegas anggota Majelis Tinggi Partai NasDem ini.
Selain itu, Rerie menyampaikan perempuan memiliki kemampuan mengenal diri (self-knowledge), menyadari diri (self-awareness) dan menerima diri (self-acceptance) sehingga dapat merealisasikan ragam pengetahuan dan keterampilan untuk mendorong eksistensi dirinya.