.webp)
Polisi menjelaskan praktik perdukunan di rumah Didik, tersangka kasus pencabulan dan pembunuhan anak di Ciketing Udik, Bantargebang, Bekasi. Dalam prarekonstruksi di rumah Didik, tidak ditemukan adanya ritual perdukunan.
"Dari 34 adegan prarekonstruksi yang dilaksanakan hari ini, tidak ditemukan kegiatan tersangka melakukan ritual," kata Kasatreskrim Polres Metro Bekasi Kota AKBP Muhammad Firdaus di sekitar TKP di Ciketing Udik, Bantargebang, Bekasi, Kamis (6/6/2024).
Firdaus menjelaskan perangkat perdukunan yang ditemukan di rumah Didik merupakan milik saksi M. Saksi M disebut sebagai dukun pengasihan, bukan dukun santet.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ditemukan fakta bahwa saksi M seorang dukun, tapi dia ngakunya bukan dukun santet tapi dia dukun pengasihan. Dia orang kalau ada pasien yang datang mau membayar utang, orangnya payah membayar utang dia memberikan foto untuk orang tersebut membayar utang. Contohnya begitu. Kami juga sudah mengonfirmasi ke beberapa pasien yang diterima oleh saksi M," ungkapnya.
Firdaus mengatakan lokasi praktik berada di rumah tersangka karena Didik akan mendapatkan bagi hasil dari praktik tersebut.
"Ini memang sengaja dilakukan di sini sudah kesepakatan dengan si Didik. Kalau ada hasil dari pasien itu mereka bagi hasilnya," jelasnya.
Polisi mengatakan sampai saat ini tersangka Didik belum terindikasi sebagai dukun. Karena praktik dukun dijalankan oleh saksi M.
"Untuk Didik sampai saat ini belum ada, karena saksi M sendiri yang berperan sebagai dukun pengasihan. Iya (Didik) ke saksi M sering minta bantu," ucapnya.
Sebelumnya diberitakan kasus pencabulan dan pembunuhan anak yang ditemukan di dalam lubang jet pump membuat geger warga Ciketing Udik, Bantargebang, Bekasi. Polisi menyita sejumlah perangkat perdukunan yang ditemukan di tempat kejadian perkara (TKP) di rumah Didik.
(idn/idn)
