.webp)
Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Tito Karnavian, berbicara mengenai waktu pindahnya ke Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur. Dia menyebut masih menunggu beberapa hal untuk kemudian pindah ke IKN.
Tito mengatakan masih menunggu fasilitas untuk menteri di IKN rampung dulu. Dia menyebut, jika Juli semua fasilitas telah selesai, dia dan jajarannya akan pindah.
"Begitu fasilitas untuk menteri udah siap, fasilitas untuk staf (siap). Staf saya jumlahnya kalau saya tidak salah 170 (orang) yang udah siap mereka dan mau (pindah ke IKN)," ucap Tito kepada wartawan di kawasan Jakarta Selatan, Kamis (6/6/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau sudah siap Juli, saya masuk (pindah ke IKN)," tambah dia.
Tito menyebut pembangunan di IKN dilakukan secara bertahap. Begitu pula, lanjutnya, mengenai skema pemindahan lembaga-lembaga negara nantinya.
"Yang lagi dibangun sekarang kan adalah kantor-kantor untuk eksekutif kan, setelah itu nanti baru legislatif kan semua bertahap. Yang dibangun (sekarang) kan kantor istana presiden, kemudian kantor presiden, setelah itu ada kantor-kantor kemenko, sudah. Kantor-kantor untuk kementerian-kementerian tertentu," jelas Tito.
"Tapi yang untuk lembaga tinggi negara lainnya, seperti DPR, Mahkamah Agung, segala macam, kan belum. Ini kan kita bukannya pindah kemudian langsung semua. Ini akan melalui proses bertahap," terangnya.
Mantan Kapolri itu menuturkan sangat siap untuk pindah ke IKN. Dia kemudian menyebut sejumlah keunggulan yang ada di IKN dibanding daerah lainnya.
"Kalau dari segi fasilitas, IKN itu beririsan sama kota yang sangat lengkap, Balikpapan. Di mana ada hotel bintang, ada super blok, ada mall, ada super mall lagi, restorannya enak-enak di sana, jalannya relatif juga bagus, hiburan banyak," ucap Tito.
"Kalau datang yang pernah datang ke sana, itu hutan mangrove-nya, yang ada sungainya ya, hutan mangrove-nya itu masih sangat-sangat belum tersentuh alamnya. Ditambah lagi dengan indeks polusinya. Indeks air pollution yang kemarin, terendah seluruh Indonesia itu, itu adalah Balikpapan 21. Saya bayangkan saja Jakarta 232. Nah itu 21 di Balikpapan. IKN-nya pasti akan lebih rendah lagi. Belasan atau mungkin di bawah 10 malah," pungkas dia.
Simak Video 'Mendagri Tito Sangat Siap Pindah ke IKN: Bagi Saya Terlalu Enak':
