Pengacara Pegi Minta Gelar Perkara Khusus Kasus Pembunuhan Vina

Pengacara Pegi Minta Gelar Perkara Khusus Kasus Pembunuhan Vina

Rumondang Naibaho - detikNews
Rabu, 05 Jun 2024 22:51 WIB
Pengacara Pegi mengajukan permohonan dilakukannya gelar perkara khusus pada kasus pembunuhan Vina dan Eki (Rumondang Naibaho/detikcom)
Pengacara Pegi mengajukan permohonan dilakukannya gelar perkara khusus pada kasus pembunuhan Vina dan Eki. (Rumondang Naibaho/detikcom)
Jakarta -

Pengacara Pegi Setiawan, Toni RM, menyambangi gedung Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, hari ini. Kedatangannya dalam rangka mengajukan permohonan dilakukannya gelar perkara khusus pada kasus pembunuhan Vina dan Eki.

Toni mengatakan pihaknya keberatan dengan penetapan tersangka oleh Polda Jabar terhadap kliennya, Pegi Setiawan. Menurutnya, terdapat kejanggalan-kejanggalan dalam proses penetapan hingga penangkapan.

"Kami tim penasehat hukum Pegi Setiawan baru saja memasukkan permohonan gelar perkara khusus agar kasus Pegi Setiawan ini yang ditangani di Polda Jawa Barat itu agar dilakukan gelar perkara khusus di sini (Mabes Polri)," kata Toni kepada wartawan di Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, Rabu (5/6/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tujuan gelar perkara khusus ini, karena kami selaku kuasa hukum Pegi Setiawan keberatan atas penetapan tersangka karena Pegi Setiawan bukanlah Pegi alias Perong," tambah dia.

Toni menyebutkan, berdasarkan putusan pengadilan, ada 8 terdakwa yang sudah menjalani pidana, dan ada 3 DPO (buron), yakni Andi, Deni, dan Pegi alias Perong. Menurut dia, banyak kejanggalan dalam penangkapan kliennya sebagai pembunuh Vina yang tersisa.

ADVERTISEMENT

Toni meyakini Polda Jawa Barat salah tangkap karena Pegi yang dituliskan ciri-cirinya berambut keriting, beralamat tinggal di Banjarwangun, Jawa Barat, dan berusia 30 tahun pada 2024.

"Iya, jadi saya menduga ini salah tangkap ya, saya menduga ini salah tangkap. Keyakinan kami tim penasehat hukum ini salah tangkap karena Pegi Setiawan itu dihubungkan dengan Pegi alias Perong yang jelas berbeda ciri-cirinya," ungkap Toni.

"Pegi Setiawan sama sekali tidak terlibat karena yang dituduhkan itu adalah Pegi alias Perong," tambah dia.

Adapun alasan Toni mengajukan permohonan gelar perkara khusus di Mabes Polri adalah ia menganggap Polda Jabar tidak transparan, dan pihaknya kesulitan untuk bertemu dengan Pegi selama masa penahanan.

Karena itu, dia berharap profesionalitas Mabes Polri dapat memberi transparansi dan mengabulkan permohonan gelar perkara khusus untuk menguji penetapan tersangka Pegi Setiawan.

"Kami setuju pembunuh Vina harus ditangkap. Tapi persoalannya jangan sampai salah orang, salah tangkap," ucap Toni.

Surat permohonan gelar perkara khusus ditujukan kepada Kapolri, Kabareskrim, dan Karowarsidik. Selain gelar perkara khusus, Toni menyebut, tim kuasa hukum Pegi Setiawan akan mengajukan upaya hukum melalui praperadilan.

Kendati begitu, Toni mengaku optimistis permohonannya ditindaklanjuti oleh Kapolri. Mengingat, lanjut dia, kasus Vina sudah mendapat atensi langsung Presiden Joko Widodo yang meminta Polri transparan dalam menyelsaikan perkara tersebut.

"Saya optimis ini pasti ditindaklanjuti, dilayani, kan supaya terbuka dan transparan," imbuh dia.

Masih dalam kesempatan yang sama, tim pengacara Pegi Setiawan, Mayor TNI CHK (Purn) Marwan Iswandi, menuturkan gelar perkara khusus diharapkan bisa membuat terang perkara pembunuhan Vina. Apalagi, menurut dia, Presiden sudah meminta Kapolri transparan menyelesaikan kasus tersebut.

"Ini perintah langsung dari Presiden ke Kapolri. Apabila Kapolri tidak menindaklanjutinya berarti Kapolri telah melawan perintah Presiden. Presiden mengatakan harus transparan. Tapi saya merasa Kapolri akan menindaklanjuti," pungkas Marwan.

(ond/isa)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads