Tak Lagi Ada Nuansa Kolonial, Ridwan Kamil Ungkap Isi Istana Negara di IKN

Tak Lagi Ada Nuansa Kolonial, Ridwan Kamil Ungkap Isi Istana Negara di IKN

Eva Safitri - detikNews
Rabu, 05 Jun 2024 11:54 WIB
Saat Jokowi meninjau Istana Negara di IKN, Rabu (5/7/2024).
Saat Jokowi meninjau Istana Negara di IKN, Rabu (5/7/2024). (Rusman/Biro Pers Sekretariat Presiden)
Jakarta -

Kurator Ibu Kota Nusantara (IKN) Ridwan Kamil membeberkan interior dalam Istana Negara di IKN. Secara umum, kata RK, istana pasti akan berisi ruang kerja, ruang rapat, hingga ruang kenegaraan.

"Imajinasikan semua yang dibutuhkan dalam istana. Ada ruang kenegaraan, ada ruang jamuan, ada ruang-ruang rapat, kan gitu ya, ada ruang bendera pusaka, ada ruang kerja presiden, macam-macamlah," kata Ridwan Kamil kepada wartawan saat memberikan keterangan pers di kawasan IKN, Rabu (5/6/2024).

RK mengungkap hal yang menarik, yakni tidak akan ada lagi konsep kolonial. Ia menyebut Istana Negara di RI saat ini masih bernuansa kolonial karena merupakan peninggalan zaman Belanda.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dan menariknya, ini harus dicatat ya, selama puluhan tahun, Presiden RI itu berkantor, tinggal di warisan colonial building. Which is penjajah kita kan kalau pakai perspektif sejarah. Makanya Pak Jokowi itu kalau menerima tamu suka kagok. Karena semua yang dilihat di interiornya itu is a Western culture," ucapnya.

RK membeberkan ruangan yang ada di Istana Negara IKN akan bertema kebudayaan Indonesia. Ada ruang Bali, Jawa, hingga Sunda.

ADVERTISEMENT

"Ini semua kalau Anda ke dalam kalau diizinkan, isinya itu ada ruang Bali, which is kita banget kan. Ada ruang Sunda, ada ruang Jawa, ada batik NTT, bangga banget," ujarnya.

"Saking banyaknya, saya sebagai kurator suka bingung karena budaya kita begitu kaya, kan terus berlomba-lomba mana yang ingin direpresentasikan di Istana. Menurut saya kurang," lanjut RK.

Simak Video 'Jokowi Beri Tugas Baru untuk Bambang Susantono':

[Gambas:Video 20detik]



(eva/imk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads