Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen Suharyanto membeberkan data bencana yang terjadi di Indonesia sepanjang awal tahun hingga Juni 2024. Dia mengatakan sebanyak 860 bencana terjadi per 3 Juni 2024.
"Pada tahun 2024 hingga 3 Juni ini tercatat sudah terjadi sebanyak 860 kali bencana. Bahkan terdapat bencana-bencana yang cukup signifikan kerugiannya sangat besar, seperti contoh banjir longsor Sumatera Barat kemarin, dan juga banjir dan longsor di Luwu, Sulawesi Selatan," ujar Suharyanto dalam rapat kerja bersama Komisi VIII DPR di gedung MPR/DPR/DPD RI, Senayan, Jakarta, Selasa (4/6/2024).
Suharyanto pun menyampaikan sejumlah permasalahan dalam kegiatan penanggulangan bencana terkait itu. Menurutnya, saat ini masih kurang alat dan perangkat penanggulangan bencana di daerah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pertama, kondisi alat dan perangkat penanggulangan bencana di daerah sudah tidak layak pakai dan perlu peremajaan," kata Suharyanto.
"Demikian juga dengan sistem peringatan dini bencana hidrometeorologis, seperti banjir bandang, tanah longsor, belum operasional untuk fungsi dan kondisi kedaruratan. Sementara anggaran untuk pengadaan alat dan perangkat semakin menurun," imbuhnya.
Suharyanto pun menyampaikan usulan anggaran lembaganya pada 2025. Dia meminta penambahan anggaran sebesar Rp 1 triliun.
"Oleh karena itu, di 2025 kami juga menyampaikan anggaran tambahan yang titik beratnya adalah pengadaan alat dan perangkat ini. Di sini kami mengusulkan sebesar Rp 1.887.896.280.000," ujar Suharyanto.