Yang Untung dan Buntung di Balik Proyek Galian Cipulir

Tim detikcom - detikNews
Sabtu, 01 Jun 2024 20:21 WIB
Macet di Jl Ciledug Raya karena galian di Pasar Cipulir (Foto: Maulana Ilhami Fawdi/detikcom)
Jakarta -

Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta sedang mengerjakan proyek saluran air jacking atau galian di beberapa titik di Jalan Ciledug Raya. Adanya proyek galian ini membuat jalan menyempit di depan Pasar Cipulir arah ke Ciledug.

Lokasi proyek galian persisnya dari Simpang Seskoal hingga Pasar Cipulir. Proyek galian ini dimulai sejak Senin (6/5/2024) hingga akhir November nanti.

Dishub DKI Jakarta melakukan rekayasa lalu lintas untuk memperlancar proyek galian itu. Selama pekerjaan itu dilakukan penyempitan lajur lalu lintas di kedua titik.

Proyek galian ini bahkan menyebabkan kemacetan karena terdapat penyempitan lajur lalu lintas. Namun, ada juga pihak yang diuntungkan, seperti pedagang kopi yang mengaku jualannya laris saat ada proyek galian di Cipulir, Jakarta Selatan.

Berikut sejumlah dampak proyek galian di Cipulir.

1. Proyek Galian Cipulir Sebabkan Kemacetan

Kemacetan panjang terjadi di Jalan Ciledug Raya, Cipulir, Jakarta, karena adanya proyek galian. Polisi bahkan menerapkan contraflow atau lawan arah dari Pasar Cipulir hingga Lemigas untuk mengurai kemacetan yang terjadi.

Pantauan detikcom di lokasi, Kamis (30/5/2024), proyek galian itu adalah pengerjaan konstruksi pipa jacking dari Dinas SDA Provinsi DKI Jakarta. Proyek galian itu memakan hampir satu badan jalan.

Bus TransJ terjebak macet di Pasar Cipulir Jaksel imbas proyek galian (Foto: Maulana Ilhami Fawdi/detikcom)

2. TransJakarta Terjebak Macet

Sejumlah rute TransJakarta mengalami keterlambatan karena macet akibat proyek galian di Cipulir. Syahona, penumpang bus TransJ di halte Puri Beta, mengatakan kemacetan itu sangat parah.

Dia mengatakan jarak tempuh Puri Beta ke Petukangan Utara yang biasanya saat lalin lancar hanya butuh waktu 5 menit, tetapi karena macet ini, Puri Beta-Petukangan Utara membutuhkan waktu 2-3 jam.

"(Macet) efek proyek galian yang ada di Cipulir. Puri Beta-Petukangan Utara bisa 2-3 jam. Seharusnya 15-20 menit kalau macet, kalau lalin lancar 5 menit," kata Syahona kepada detikcom, Rabu (29/5).

Selain itu, pada Kamis (30/5/2024), kemacetan mengular dari Pasar Cipulir hingga Universitas Budi Luhur. Terlihat sejumlah bus TransJakarta nonkoridor 13, seperti rute 1 M dari arah Meruya tujuan Blok M, terjebak kemacetan di Pasar Cipulir.

Selain bus TransJakarta dari arah Ciledug, bus TransJakarta yang datang dari arah Velbak, Kebayoran, juga terjebak kemacetan. Hal ini terjadi karena penyempitan di lajur jalan akibat penerapan contraflow dari Pasar Cipulir hingga Lemigas.

3. Pasar Cipulir Juga Terkena Macet

Proyek galian Cipulir sebabkan kemacetan di Jalan Ciledug Raya, menuju Kebayoran Lama, tepatnya di Pasar Cipulir, Jakarta Selatan, Jumat (31/5/2024). Ada tiga titik proyek galian di Cipulir yang menjadi penyebab kemacetan.

Kendaraan yang melintas harus berjalan bergantian karena penyempitan jalan proyek galian pipa. Terdapat tiga titik proyek galian pipa di sekitar Pasar Cipulir, yakni di depan ruko Bank DKI Cipulir, kemudian dua titik lainnya di dekat Jembatan Kali Pesanggrahan.

4. Pedagang Kopi Keliling Laris Manis

Kemacetan akibat proyek galian di Cipulir justru menjadi ladang keuntungan bagi penjual kopi. Seorang pedagang kopi dan gorengan bernama Makno (51) mengaku jualannya laris manis saat ada proyek galian. Ia mengaku penghasilannya naik dari Rp 150 ribu per hari menjadi Rp 450 ribu.

"Sebelum ada proyek galian penjualan biasa saja, yang beli biasanya karyawan di ruko. Dulu sehari dapat sekitar Rp 150 ribu, sekarang naik jadi Rp 450 ribu," ujar Makno saat ditemui detikcom, di Jalan Ciledug Raya, Jakarta Selatan, Sabtu (1/6/2024).

Makno beralih profesi menjadi pedagang kopi dan gorengan setelah diberhentikan dari pekerjaannya imbas pandemi COVID-19. Semenjak ada proyek galian, dia membuka dagangannya mulai Senin hingga Sabtu.

"Sebelum ada proyek galian saya buka warung kopi dari hari Senin sampai Jumat. Alhamdulillah sejak ada proyek galian, hari Sabtu buka," kata Makno.

Menurutnya, kenaikan penghasilan ini karena banyak pekerja galian hingga masyarakat yang berhenti di sekitar dan membeli kopi hingga gorengan. Kopi yang paling laris dibeli adalah kopi hitam.

"Minuman-minuman ini laris, jadi dari polisi, petugas Dishub, pekerja, dan masyarakat ikut beli di sini. Biasanya beli dulu terus saya catat di buku, sorenya baru pada bayar biar sekalian," kata Makno.




(kny/jbr)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork