Kecelakaan maut terjadi di kawasan Penjaringan, Jakarta Utara (Jakut). Seorang pemotor tewas usai tertabrak mobil dengan kecepatan cukup tinggi.
Insiden kecelakaan itu terekam kamera dan videonya viral di media sosial (medsos). Kecelakaan cukup mengerikan karena korban tertabrak kencang dari belakang hingga sempat terseret mobil yang dikeumdikan B (79).
Korban berinisial H (59) tewas akibat kecelakaan tersebut. Dalam video yang beredar, terlihat awalnya pemotor tersebut tengah melaju pelan di bahu jalan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tak berselang lama, datang sebuah mobil dengan kecepatan tinggi. Peristiwa itu terjadi dekat pintu gerbang.
Kemudian mobil tersebut menghantam pemotor. Pemotor itu pun masuk ke kolong mobil hingga terseret beberapa meter. Akibat insiden itu, pemotor meninggal dunia.
Kasat Lantas Polres Metro Jakarta Utara Kompol Edy Purwanto mengatakan peristiwa terjadi di Jalan Taman Gisendra, Penjaringan, Jakut, pada Kamis (30/5) sekitar pukul 11.09 WIB.
"Korban meninggal dunia pengendara sepeda motor mengalami luka-luka dan selanjutnya meninggal dunia di RS Atma Jaya," kata Edy dalam keterangannya, Jumat (31/5/2024).
Edy menjelaskan awalnya mobil Toyota Avanza itu tengah melaju dari arah utara menuju selatan. Tiba di lokasi kejadian, mobil itu menghantam motor korban.
![]() |
"Setibanya di gerbang pintu keluar pos 20 menabrak sepeda motor dikendarai Saudara H yang melaju searah di depannya sisi kanan," ujarnya.
Korban sempat dibawa ke rumah sakit terdekat. Namun, nahas, korban dinyatakan meninggal dunia.
Cerita Saksi
Petugas keamanan kompleks, Rohman (22), mengaku sedang berjaga di gerbang selatan sekitar 5 menit sebelum kejadian Dia berada di pos jaga yang posisinya bersinggungan dengan gerbang.
Ketika Rohman melihat ke arah jalan keluar, tiba-tiba dia mendengar suara dentuman dari tabrakan. Dia pun bergegas menengok ke arah suara, ternyata seorang pemotor sudah terseret sejauh sekitar 10 meter.
"Tiba-tiba dari samping saya ini terdengar suara seperti ledakan. Bukan suara rem yang saya dengar. Jadi langsung duar... Gitu. Jadi ini nabrak langsung keseret. Posisi korban saya lihat di bawah mobil. Korban itu ditabrak sebelum tanggul di gerbang. Ada terseret sekitar 10 meter," kata Rohman saat ditemui detikcom di lokasi.
Rohman melihat posisi pemotor sudah di kolong mobil. Dia pun mengontak rekan-rekan sekuritinya melalui HT. Suasana saat itu sebetulnya terbilang sepi. Hanya ada beberapa orang yang berada di sana termasuk Rohman.
"Itu posisi motor pelan. Saya kira awalnya yang mobil itu juga pelan, mungkin si pengendara mobil nggak fokus, main HP atau apa, ada motor di depan, kaget. Mau ngerem malah keinjek gas, nabrak-lah. Nggak kenceng kalau dari jauh. Lengah mungkin ya," jelasnya.
Seketika, pengendara mobil itu keluar. Namun Rohman hanya melihat pengendara yang tampak berusia lanjut itu hanya menatap seperti kebingungan.
"Yang sopir itu usianya sudah tua, mungkin 70-an tahun. Mungkin faktor umur juga, mungkin lengah apa gimana, pas main HP apa gimana. Dia bingung, sempat keluar clingak-clinguk. Terus dia diamankan sama teman-teman sekuriti," katanya.
Rohman, yang sudah melapor, memikirkan cara untuk mengevakuasi korban. Dia pun dibantu sejumlah ojek online yang melintas di kawasan itu.
Ternyata korban dikenal sekuriti. Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.
"Nah itu, karena korban di bawah mobil, itu mobil kita angkat rame-rame. Bener-bener diangkat, dipindahkan. Karena mobil nggak bisa dimundurin. Kalau didongkrak lama juga. Kasihan korban kelamaan di dalam," ucapnya.
"Kita mikir korbannya. Saya nggak tahu itu prosesnya berapa lama. Yang ada dalam benak saya, bagaimana korban ini selamat dulu," lanjut dia.
Saksi Kenal Korban
Rohman awalnya tak mengetahui pemotor itu adalah salah satu kenalannya di kompleks. Dia baru tahu ketika korban benar-benar sudah keluar dari kolong mobil.
"Mukanya karena keseret jadi banyak darah. Ternyata saya kenal beliau, Pak Tono. Beliau orang baik, sering ngumpul sama teman-teman," tukasnya.
Tak lama berselang, rekan korban sesama sopir datang dengan membawa mobil. Mereka mengevakuasi korban menggunakan mobil tersebut menuju rumah sakit.
"Korban dibawa ke RS itu bukan pakai ambulans. Pakai mobil pribadi, langsung ke RS. Dia dibawa ke RS Atma Jaya," sebutnya. Dalam perjalanan menuju RS, korban masih bernyawa. Bahkan Rohman sempat mendengarnya meminta tolong untuk diselamatkan.
"Masih ada napasnya. Belum meninggal. Jadi masih ada gerak dikit. Masih sempat pegang saya. Dia sempat jambak rambut saya, minta tolong. Saya bilang, 'Tenang, Pak, bentar lagi sampai RS'," ujarnya.