Monumen Misterius
Kembaran Stonehenge Ditemukan
Rabu, 31 Jan 2007 15:29 WIB
London - Melihat Stonehenge, fantasi melayang pada komik Asterix, melihat Obelix membawa batu menhir. Misteri Stonehenge hingga kini memang belum terpecahkan.Namun desa yang diyakini dihuni para pembuat monumen berupa lingkaran batu raksasa dan panjang berbobot masing-masing hingga 50 ton itu telah ditemukan.Situs baru tersebut dinamakan Durrington Walls. Di lokasi ini juga ditemukan kembaran Stonehenge versi kayu.Stonehenge terletak di Wiltshire, Inggris. Sedangkan desa kuno yang baru ditemukan itu berada sekitar 3 km dari Stonehenge, berdasarkan penggalian situs oleh para arkeolog."Ada 8 rumah yang telah tergali, diperkirakan ada 25 unit. Data karbon menunjukkan usianya sekitar 2.600 sebelum Masehi, kira-kira bersamaan dengan dibangunnya Stonehenge," kata Mike Parker Pearson dari National Geographic Society Universitas Sheffield seperti dilansir Xinhuanet, Rabu (31/1/2007).Ditemukan juga ada jalan yang menghubungkan Stonehenge dengan Durrington Walls menuju Sungai Avon."Ini mengindikasikan pola pergerakan antara kedua situs. Yang jelas temuan situs baru ini sangat-sangat penting," kata peneliti dari Universitas Manchester, Julian Thomas.Peralatan batu, tulang belulang hewan, mata panah, dan perkakas lainnya ditemukan di desa tersebut. Sisa-sisa babi yang ditemukan mengindikasikan hewan tersebut berusia 9 bulan saat dibunuh, yang menandakan festival pertengahan musim dingin.Para peneliti berspekulasi Durrington Walls merupakan tempat kediaman, sedangkan Stonehenge merupakan makam karena ditemukan sisa-sisa kremasi.Tulisan pertama yang dibuat pada abad 9 menggambarkan Stonehenge dibangun sebagai tugu peringatan atas 400 bangsawan yang dibunuh oleh Hengist pada tahun 472 karena dianggap berkhianat.Ada juga yang mengaitkan Stonehenge dengan tempat pemujaan para penyihir dan dukun. Namun ada juga yang menyebutkan Stonehenge sebagai tempat melakukan perhitungan astronomi atau kalender.Kemisteriusan Stonehenge membuat tempat unik ini menjadi lokasi pariwisata. Sayang, kini pelancong tak boleh menyentuh batu-batu raksasa itu demi terhindar dari tangan-tangan jahil, hanya boleh melihat dari jarak 1,5 meter.
(sss/nrl)