.webp)
Western Sydney University (WSU) akan segera membuka kampusnya di Kota Surabaya, Jawa Timur. Penjabat Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono meyakini dibukanya kampus WSU ini akan semakin meningkatkan kualitas SDM dan pendidikan di Jawa Timur.
"Keberadaan Western Sydney University mencetak SDM unggul, berdaya saing, berkontribusi dalam perkembangan ekonomi Indonesia, serta mendukung pertumbuhan industri manufaktur di Jatim melalui bidang pendidikan inovasi digital," kata Adhy dalam keterangan tertulis, Kamis (30/5/2024).
Ia menjelaskan Western Sydney University di Surabaya akan membuka lima jurusan program studi unggulan terkait inovasi digital jenjang strata satu (S1), antara lain Bachelor of Data Science, Bachelor of Computer Science, Bachelor of Information, Communication and Technology (ICT), Bachelor of Electrical Engineering, dan Bachelor of Business in Applied Science. Lima prodi ini akan segera diuji coba pada bulan September 2024.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam audiensi dengan petinggi Western Sydney University di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, pada Rabu (29/5) lalu, Adhy mengungkapkan Pemprov Jatim siap mendukung kelancaran kegiatan belajar mengajar kampus ternama dunia tersebut di Surabaya.
"Rencananya September 2024 WSU mulai uji coba dan Februari 2025 sudah publish menerima mahasiswa baru," katanya.
"Pemprov Jatim juga akan menyosialisasikan ke sekolah-sekolah maupun komunitas untuk menjelaskan rencana 5 penjurusan WSU di Jatim. Dengan demikian mampu memberikan pemahaman dan menjaring sesuai minat dan bakat mereka," tambahnya.
Adhy berharap ke depannya WSU dapat menambah atau memperluas program studi lain. Terutama yang berkaitan dengan pendidikan, seperti pendidikan riset yang berkelanjutan.
"Wakil Rektor WSU menyambut baik dan menawarkan kerja sama mengenai sustainable development dan beberapa bidang lainnya," tandasnya.
Menurutnya, kehadiran perguruan tinggi asal Australia yang pertama di Jatim ini pun tidak sekadar mencetak sumber daya manusia yang unggul dan berdaya saing global. Namun turut meningkatkan industri manufaktur dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Lebih lanjut, Adhy menilai hadirnya WSU juga membawa angin segar di bidang industri manufaktur. Sebab, pendidikan memainkan peran penting dalam pertumbuhan ekonomi karena tenaga kerja yang terdidik cenderung lebih produktif dan mampu memperkenalkan inovasi baru ke dalam pasar.
Adhy menambahkan pengembangan pendidikan terhadap implementasi terkait manufaktur akan dikoneksikan dan dikomunikasikan dengan pemerintah Australia Barat agar dapat bekerja sama di bidang manufaktur. Termasuk kerja sama di bidang pariwisata untuk membuka potensi join project dengan mendatangkan wisatawan Australia ke destinasi di Jatim.
"Hal ini tentunya sangat membantu meningkatkan daya saing ekonomi dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan bagi kedua negara," jelasnya.
Ia menyebut kehadiran Western Sydney University juga memberi inspirasi untuk membangun kolaborasi bagi dunia pendidikan, khususnya universitas lain yang ada di Jatim. Sebab, sebelumnya kerja sama telah terjalin dengan King's College London yang juga akan hadir membuka kampusnya di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Singhasari Malang.
"Keberadaan dua universitas terbaik kelas dunia menjadi wujud nyata komitmen untuk mencetak generasi unggul dan berdaya saing dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045," ungkapnya.
Bahkan, lanjut Adhy, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi mengakui pendidikan di Jatim satu langkah lebih maju dibandingkan provinsi lain.
Sementara itu, Wakil Rektor Western Sydney University Jennifer Westacott menjelaskan WSU diletakkan di Surabaya sebagai kota terbesar kedua setelah DKI Jakarta yang memerlukan pengembangan SDM lebih tinggi serta memiliki potensi sebagai wilayah yang dinilai maju.
"Mudah-mudahan hadirnya universitas asal Australia di Kota Surabaya dengan 5 program studi yang dibutuhkan di masa mendatang diminati oleh sebagian masyarakat Jatim," harapnya.
Ia berharap ada sekitar 70 mahasiswa pada September ini untuk kelas pertama. Sedangkan untuk tahun depan, pihaknya akan mengajukan lagi penambahan beberapa program termasuk program S2 MBA.
Jennifer Westacott juga optimistis Western Sydney University akan diminati oleh masyarakat Jatim. Bukan sekadar lima program studinya, akan tetapi dukungan pemerintah Jatim membantu menyosialisasikan ke sekolah-sekolah menunjukkan komitmen penting Pemprov terhadap pendidikan untuk mencetak generasi yang kompeten dan berdaya saing global.
"Pihak kami juga akan mengikutsertakan Wakil Rektor WSU, Prof Amir Mahmood untuk membantu Pemerintah Provinsi Jatim dalam memberikan sosialisasi di sekolah SMA di Jatim mengenai WSU dan 5 program studi," jelas Jennifer.
Ia menambahkan dirinya juga ditunjuk menjadi Business Champion dari Australia untuk Indonesia. Pemerintah Australia menugaskannya untuk berperan meningkatkan perdagangan dan investasi antara Indonesia dan Australia.
"Saya akan senang sekali untuk dapat mengoneksikan Pemprov Jatim dengan orang-orang penting di industri tersebut di Australia," tuturnya.
Sebagai informasi, pertemuan ini dihadiri langsung oleh Wakil Rektor Western Sydney University Prof Jennifer Westacott, Prof Deborah Sweeney, Prof Amir Mahmood, Konsul Jenderal Australia Anthea Griffin, serta Komisaris Perdagangan dan Investasi Australia Lauren Adams. Pertemuan ini merupakan tindak lanjut kerja sama antara Provinsi Jatim dengan Negara Australia Barat di bidang pendidikan.
Hubungan kerja sama antara Pemerintah Provinsi Jatim dengan Australia Barat di Perth terjalin sejak tahun 1990. Bidang kerja sama yang dilakukan antara lain perdagangan dan investasi, pariwisata, budaya, industri kreatif, energi, pertanian dan perikanan, pendidikan, serta pelatihan.
(akd/ega)
