Jakarta - Direktur Utama (Dirut) Air Efata, Frank Taira Supit, meninggal dunia. Informasi penyebab kematiannya simpang siur. Informasi awal, Frank ditemukan tewas tergantung. Namun, perwakilan keluarga menyatakan, Frank meninggal dunia karena sakit jantung. Kasus ini saat ini ditangani polisi. Informasi yang beredar, Frank ditemukan tergantung di dalam rumahnya di kawasan Rempoa, Jakarta Selatan, Senin (29/1/2007). Jenazah Frank kemudian dilarikan ke RS Fatwamati. Setelah itu, oleh pihak keluarga, jenazah dibawa ke rumah duka di Yayasan Dharmais, Jl. S Parman, Slipi, Jakarta Barat. Hingga pukul 17.30 WIB, Selasa (30/1/2007), jenazah Frank masih berada di rumah duka Dharmais. Sejumlah anggota keluarganya masih tampak menunggu di rumah duka Yayasan Dharmais. Namun, tidak ada satu pun anggota keluarga yang mau ditemui wartawan terkait meninggalnya Frank. Hanya ada seorang perempuan yang mewakili keluarga yang mau angkat bicara. Perempuan ini bukan anggota keluarga Frank, tapi karyawan Frank di Air Efata. Perempuan ini membantah informasi bahwa Frank meninggal dunia karena tergantung di rumahnya. "Beliau meninggal kemarin pagi di dalam perjalanan ke RS Pondok Indah jam 11.00 WIB, karena terkena serangan jantung. Dari RS Pondok Indah, langsung dibawa ke sini," kata perempuan itu yang menolak menyebutkan identitasnya. Perempuan ini menginformasikan Frank meninggal dunia dalam usia 58 tahun. Keluarganya saat ini syok berat dan sedih. Para kerabat dan karyawan Air Efata telah melayat jenazah. "Dia kan orang terkenal. Banyaklah kerabat dan karyawannya pada datang," ujar dia. Perempuan ini tak mau diusik tentang berita bahwa Frank meninggal tergantung. "Sudah jangan nanya macam-macam. Sudah cukup dari saya, karena pihak keluarga tidak mau ngomong," kata dia. Sementara seorang pria, yang dipanggil Pak Pur, yang merupakan anggota keluarga Frank, juga tak mau dimintai keterangan. "Kami di sini datang turut berduka cita. Kami tidak berkompeten untuk memberi keterangan," kata Pur. Rencananya, jenazah Frank akan dimakankan di TPU Tanah Kusir, Jakarta Selatan, pada Jumat (2/2/2007) pukul 14.00 WIB. Siapa Fransk Taira Supit? Sebelum menjadi dirut Air Efata, Frank dikenal sebagai pengacara. Dia pernah membuat kantor pengacara bersama Nono Anwar Makarim dengan bendera 'Makarim and Taira.' Belakangan ini, kabarnya bisnis Frank di dunia penerbangan ini tidak berkembang baik. Adakah sesuatu di balik kematian Frank?
(asy/nrl)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini