"Tuntasnya kasus Nirina ditandai dengan penyerahan sertifikat oleh Menteri ATR/BPN Mas Agus Harimurti Yudhoyono menandakan program gebuk mafia tanah Kementerian ATR/BPN di bawah kepemimpinan AHY berjalan on the track dan sangat progresif," ujar Irwan dalam keterangan tertulis, Rabu (29/5/2024).
Irwan mengatakan arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) terhadap Menteri ATR/BPN dijalani dengan baik. Ia menyebut program percepatan pendaftaran dan sertifikat tanah mampu mengurangi pelanggaran yang dilakukan pihak tak bertanggung jawab.
"Gebrakan Mas AHY dalam menggebuk mafia tanah sesuai arahan Presiden Jokowi sangat masif dan tanpa pandang bulu. Kita lihat strategi pencegahan mafia tanah melalui program percepatan pendaftaran dan sertifikat tanah mampu mengurangi aksi jahat mafia tanah," sambungnya.
Lebih lanjut, lulusan S3 Kehutanan Universitas Mulawarman ini juga menekankan upaya berantas mafia tanah dilakukan tanpa pandang bulu. Pihaknya mengapresiasi tindakan yang dilakukan oleh Ketum Partai Demokrat itu.
"Di sisi lain penindakan terhadap pelaku kejahatan mafia tanah juga dilakukan oleh AHY bersama jajaran kementerian ATR/BPN di semua provinsi di tanah air. Disamping menyelamatkan kerugian masyarakat dan negara ini juga simbol keadilan hukum tanpa pandang bulu terhadap masalah mafia tanah dihadirkan oleh pemerintah," ujar Irwan.
"Tentu ini prestasi yang harus kita semua apresiasi bersama dan terus mendukung usaha keras dan tegas Mas AHY beserta jajaran untuk memberantas mafia tanah sampai ke akar-akarnya di Tanah Air," lanjut Jubir Partai Demokrat ini.
AHY Serahkan Sertifikat Tanah ke Nirina Zubir
Sebelumnya, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyerahkan sertifikat milik keluarga artis Nirina Zubir yang sempat digelapkan oleh eks asisten rumah tangga (ART). AHY menyerahkan 2 sertifikat.
"Teman-teman sekalian hari ini saya baru saja menyerahkan secara langsung 2 sertifikat kepada keluarga Mbak Nirina Zubir sebagai kelanjutan dari sengketa permasalahan tanah yang dialami oleh keluarga sejak tahun 2018," kata AHY kepada wartawan di kantornya, Rabu (29/5).
Menurut AHY, kasus mafia tanah tersebut kerap terjadi di tengah-tengah masyarakat. Salah satu yang menjadi korban adalah keluarga Nirina Zubir.
"Oleh karena itu, tentu atas nama keadilan, apa yang telah diikhtiarkan dan juga dicari solusinya oleh kementerian ATR/BPN, khususnya di Jakarta," ungkapnya. (dwr/maa)