Bamsoet Minta Iuran Tapera Dikaji Lagi: Tunda Dulu Sambil Sosialisasi

Bamsoet Minta Iuran Tapera Dikaji Lagi: Tunda Dulu Sambil Sosialisasi

Dwi Rahmawati - detikNews
Rabu, 29 Mei 2024 12:18 WIB
Jakarta -

Ketua MPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) menanggapi kebijakan iuran Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera) yang menuai kontra dari banyak pihak. Bamsoet meminta kebijakan itu untuk dikaji kembali.

"Ada kebutuhan 15 persen lebih dari rakyat kita yang belum memiliki rumah. Itulah makannya pemerintah membuat program pengadaan satu juta rumah kalau nggak salah, tapi memang antara cita-cita dan realita selalu ada gap apalagi sekarang timbul pro kontra soal Tapera," ujar Bamsoet dalam sambutannya di acara pelantikan anggota Himpera, Gedung MPR, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (29/5/2024).

Bamsoet mengatakan semestinya yang harus dilakukan pemerintah adalah meningkatkan kemampuan daya beli masyarakat. Bukan justru pendapatan masyarakat dipotong tanpa tahu manfaatnya untuk jangka pendek.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sebetulnya menurut saya ini perlu dilakukan kaji, dikaji kembali, karena dibutuhkan sekarang adalah upaya meningkatkan kemampuan daya beli, meningkatkan pendapatan masyarakat setiap rumah tangga bukan malah kemudian dipotong sehingga kemampuan mewujudkan kebutuhan riilnya menjadi hilang sebagian," ujar Bamsoet.

Menurut Bamsoet kebijakan ini tak disosialisasikan secara masif. Ia meminta kebijakan tersebut untuk ditunda terlebih dahulu.

ADVERTISEMENT

"Karena apa? karena dia tidak tahu akan manfaat jadi apa uangnya yang dipotongnya itu, dan kapan diwujudkannya," ujar Bamsoet.

"Saran saya supaya tidak jadi pro kontra dihold dulu sambil dilakukan sosialisasi baru kemudian dilakukan kembali. Ya, jika memungkinkan ditunda dulu agar masyarakat memahami manfaat dan faedahnya," sambungnya kata Bamsoet ditemui usai acara.

(dwr/isa)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads