Florida - 'Manusia Flores' yang ditemukan tengkoraknya di Pulau Flores, NTT, tahun 2003 lalu bukanlah spesies yang sama dengan manusia yang hidup sekarang atau homo sapiens. 'Manusia Flores' adalah spesies baru yang dinamakan Homo Floresiensis.Sebelumnya beberapa ilmuwan berteori bahwa 'Manusia Flores' adalah homo sapiens yang mengalami kekerdilan atau pun mikrosepalus. Sejak itu muncul perdebatan hangat mengenai jenis 'Manusia Flores' yang kerangkanya berumur 18 ribu tahun itu."Kami punya jawaban untuk orang-orang yang menduga bahwa hobbit ('Manusia Flores'--red) itu mengidap hidrosepalus," Ketua Departemen Antropologi Florida State University yang juga seorang paleoneurologist Dean Falk seperti dilansir
AFP, Selasa (30/1/2007).Komputer mereproduksi model permukaan otak termasuk bentuk, galur dan penampang, yang menurut Falk dideskripsikan sebagai sebuah "otak yang sangat berkembang". Otak tersebut kemudian dibandingkan dengan 10 otak manusia normal dan 9 otak manusia yang mengalami mikrocepalus."Otaknya tidak bertambah besar, dia bercabang-cabang dan tersusun dan itu sangat menarik," ujar Falk.Otak tersebut sangat berkembang, sehingga tidak layak dikategorikan sebagai otak manusia yang mengalami mikrosepalus. Dari anatomi seperti itu, 'Manusia Flores' memiliki kecerdasan yang lebih tinggi dari yang selama ini diduga.Beberapa waktu lalu, dunia dikagetkan dengan penemuan rangka 'Manusia Flores' atau disebut juga 'Manusia Liang Bua' yang ditemukan di Pulau Flores, NTT. Namun muncul perdebatan apakah makhluk tersebut termasuk homo sapiens atau bukan.Sekelompok ilmuwan Indonesia di antaranya Paleoantropolog Teuku Jacob berpendapat bahwa 'Manusia Flores' adalah homo sapiens yang mengalami mikrosepalus. Dugaan itu dikuatkan oleh penemuan peralatan yang rumit bersama kerangka itu, yang hanya bisa dibuat oleh homo sapiens.
(aba/aba)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini