"Acara akan diselenggarakan pada akhir Agustus 2024 di Lapangan Tenis Indoor Senayan, untuk memeriahkan peringatan HUT ke-79 Kemerdekaan Indonesia serta memasyarakatkan olahraga tenis kepada masyarakat umum. Sekaligus mendukung perkembangan sportainment yang memadukan olahraga dengan hiburan, agar bisa terus berkembang pesat dan memberikan multiplier effect economy yang besar," ujar Bamsoet, dalam keterangannya, Senin (27/5/2024).
Hal tersebut ia sampaikan seusai menerima panitia 'Tenis Merah Putih Fun Match Celebrities', di Jakarta, Senin (27/5). Hadir Panitia 'Tenis Merah Putih Fun Match Celebrities' antara lain, dr Siska Khair, Gadis Sadiqah, dan Farhana Nariswari (Putri Indonesia 2023).
Bamsoet menjelaskan dalam event Tenis Merah Putih Fun Match Celebrities juga akan menyediakan perlombaan khas peringatan HUT Kemerdekaan Indonesia. Seperti lomba makan kerupuk, balap karung, kelereng, dan lain sebagainya.
Tidak hanya bersaing dalam pertandingan yang seru, event ini juga akan membuktikan olahraga bisa menjadi medium untuk bersenang-senang dan membangun kebersamaan.
"Tidak kalah pentingnya juga untuk memperkuat olahraga sebagai sebuah industri. Sehingga memiliki nilai keekonomian yang sangat luar biasa," jelas Ketua DPR RI ke-20 tersebut.
"Pada saat ini saja dengan berbagai keterbatasan yang ada, sektor industri olahraga di Tanah Air telah menunjukkan pertumbuhan yang luar biasa. Terlihat dari tingkat pertumbuhan tahunan majemuk sebesar 13,3 persen dari tahun 2013 hingga 2019. Data BPS melaporkan, pada tahun 2019 lalu, sektor industri olahraga memberikan kontribusi sekitar Rp. 34,5 triliun atau 2,3 miliar dollar AS terhadap PDB, dan mempekerjakan lebih dari 170 ribu orang," sambungnya.
Bamsoet menerangkan prospek menjanjikan dalam industri olahraga juga tercermin dari laporan Research and Markets.com, yang memproyeksikan pasar olahraga di Indonesia tumbuh per tahun sebesar 8,7 persen selama periode 2020-2025. Didorong meningkatnya popularitas olahraga dan aktivitas kebugaran, meningkatnya pendapatan yang dibelanjakan, serta meningkatnya minat pada wisata olahraga (sport tourism).
"Kita dapat mencontoh negara Swiss. Dengan menjadikan olahraga sebagai industri, bisa memberikan pemasukan bagi pendapatan negaranya mencapai USD 22,8 miliar per tahun, menyerap 2,4 persen dari seluruh pasar tenaga kerja, dan menciptakan sekitar 11.000 lapangan kerja baru dalam kurun waktu 12 tahun," pungkasnya. (ncm/ega)