Abdullah Menolak Tua, Buka Usaha Atap Rumbia di Aceh Kala Usia 84 Tahun

Abdullah Menolak Tua, Buka Usaha Atap Rumbia di Aceh Kala Usia 84 Tahun

Yogi Ernes - detikNews
Senin, 27 Mei 2024 15:14 WIB
Abdullah, lansia di Aceh Utara yang buka usaha atap daun rumbia.
Abdullah, lansia di Aceh Utara yang buka usaha atap daun rumbia. (Yogi Ernes/detikcom)
Aceh Utara -

Usia hanya sebatas angka. Ungkapan itu layak disematkan kepada Abdullah, warga Desa Bluka Teubai, Kecamatan Dewantara, Kabupaten Aceh Utara. Di saat usianya menyentuh 84 tahun semangat kerjanya tidak surut.

Abdullah menjadi salah satu penerima bantuan dari Kementerian Sosial (Kemensos) dalam rangka peringatan Hari Lanjut Usia Nasional (HLUN) 2024. Lansia tersebut mendapatkan bantuan uang sebagai modal pembuatan usaha.

"Bantuan (dari Kemensos) Rp 3,3 juta," kata anak Abdullah, Zubaidah (47), di Desa Bluka Teubai, Kecamatan Dewantara, Aceh Utara, Senin (27/5/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sama seperti banyak lansia di Kabupaten Aceh Utara, Abdullah juga tidak fasih berbahasa Indonesia. Anaknya menjadi penerjemah saat awak media berinteraksi.

Abdullah diketahui membuka usaha penjualan atap daun rumbia. Di Aceh rumbia banyak digunakan untuk menjadi atap rumah warga.

ADVERTISEMENT

Zubaidah mengatakan usaha penjualan atap daun rumbia telah digeluti ayahnya sejak 10 tahun lalu. Saat itu ayahnya memilih usaha tersebut ketika memutuskan pensiun dari pekerjaan jasa memetik kelapa.

"Kalau mau panjat kelapa kan sudah nggak mungkin lagi ini ya," kata Zubaidah.

Abdullah, lansia di Aceh Utara yang buka usaha atap daun rumbia.Abdullah, lansia di Aceh Utara yang buka usaha atap daun rumbia, bersama putrinya Zubaidah. (Yogi Ernes/detikcom)

Zubaidah mengatakan usaha atap daun dari Abdullah dilakukan dengan berbagi hasil dengan pemodal. Abdullah biasanya membeli rumbia dari pemodal sebelum dia jadikan atap daun untuk dijual kembali kepada warga.

Dia menjelaskan ayahnya mendapatkan bagian 70% dari penjual atap daun rumbia dan sisanya diserahkan kepada pemodal.

"Ya kalau laku Rp 150 (ribu), 50 (ribu) untuk bayar daun. Ya dulu nggak ada modal, jadi pakai dulu bayar belakangan," katanya.

Atap daun rumbia dijual Abdullah Rp 8 ribu tiap satu ikatnya. Jika pesanan tengah banyak, lansia tersebut sanggup membuat 50-100 atap daun rumbia.

Meski tidak lancar berbahasa Indonesia, Abdullah tampak tersenyum saat ditanya alasan tetap bekerja di saat usia telah sepuh. Zubaidah mengatakan sedari muda ayahnya memang gemar kerja.

"Bosan katanya kalau duduk-duduk terus. Jadi kalau begini kan ada kegiatan. Alhamdulillah (walau) nggak banyak, sedikit pun ada," ujarnya.

"Bukan nggak, kayak mana ya, sama anak bukan nggak dibantu. Mungkin dia nggak enak juga," sambung Zubaidah.

Zubaidah mengaku ayahnya dan keluarganya bahagia menerima bantuan Rp 3,3 juta modal usaha dari Kemensos. Berkat uang tersebut Abdullah kini tak lagi harus berbagi hasil dengan pemodal untuk usaha penjualan atap daun rumbia.

"Kalau sekarang udah dapat modal alhamdulillah udah beli cash," katanya.

Sejumlah pelayanan kepada lansia memang digelar Kemensos menyambut puncak HLUN 2024 pada Rabu (29/5) mendatang. Selain modal usaha kepada lansia, Kemensos juga memberikan fasilitas kesehatan dan bantuan pendirian rumah layak huni kepada lansia.

HLUN 2024 mengambil tema Lansia Terawat, Indonesia Bermartabat. Puncak HLUN tahun ini akan digelar di Kabupaten Aceh Utara.

(ygs/lir)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads