Dandim Turun Tangan Damaikan Kavaleri vs Warga Bandung

Dandim Turun Tangan Damaikan Kavaleri vs Warga Bandung

- detikNews
Senin, 29 Jan 2007 15:32 WIB
Bandung - Arogansi personel Kavaleri TNI AD membuat warga Kabupaten Bandung, Jawa Barat, geram. Dandim pun turun tangan mendamaikan kedua belah pihak.100-an warga semula berencana menghampiri Kompleks Detasemen Kavaleri Berkuda di Jalan Parongpong untuk meminta pertanggungjawaban atas ulah personel Kavaleri yang mengobrak-abrik akses jalanan yang sedang dibangun warga.Namun niat warga dari dua kampung yakni Ciwangun dan Sukawana, Desa Cihanjuang Rahayu, Kecamatan Parongpong, ini tak jadi dilakukan. Mereka hanya berorasi di batas pintu masuk Kompleks Vila Istana Bunga yang jaraknya sekitar 300 meter.Tulisan "Kavaleri, jangan anggap kami anjing", "Kavaleri bukan pelindung, tapi penindas rakyat" dan "Jangan serobot tanah kami", menghiasi sejumlah poster dari kertas karton."Kami kesal tadi kami diteriki anjing sama Kavaleri," ucap seorang warga yang tak mau disebutkan namanya ketika menjelaskan isi poster yang diusungnya.Sekitar pukul 14.00 WIB, Senin (29/1/2007), datanglah Dandim 0609 Kabupaten Bandung/Kota Cimahi Letkol Inf Handy Geniardi didampingi 4 orang menemui warga.Mengira Handy dari Kavaleri, warga langsung menyerbu Handy dan meneriakkan kata-kata mengecam Kavaleri. Seorang ajudan Handy buru-buru meluruskan, "Ini bukan dari Kavaleri, ini Pak Dandim."Setelah warga tenang, Handy pun 'berorasi'. "Saya akan selesaikan masalah ini. Tapi saya minta masalah ini jangan jadi melebar dari masalah tanah menjadi masalah penghinaan dan pengrusakan," ujarnya."Saya harap semua bubar. Saya berjanji, jika masalah ini tidak selesai, saya bersedia dicopot. Jika masyarakat menuntut agar mereka minta maaf, saya akan suruh mereka minta maaf jika memang terbukti bersalah," ucap Handy.Handy kemudian mengumpulkan poster-poster warga. "Saya kumpulkan untuk menjadi bahan masukan," katanya seraya meminta warga bubar.Ketua RW 15 Kosasih yang berada di tempat membubarkan warga. Handy meminta Kosasih dan perwakilan warga mengadakan musyawarah di Kompleks Kavaleri, namun Kosasih langsung menolak."Kami tidak mau datang ke sana. Kalau mau menyelesaikan masalah ini, datang ke tempat saya, saya juga punya kantor," ketus Kosasih.Handy kemudian mengambil jalan tengah. Pertemuan dilakukan di Kantor Manajemen Vila Istana Bunga. Pukul 14.45 WIB dimulai. Turut hadir Komandan Detasemen Kavaleri Berkuda Letkol Kavaleri Budi Edwar. Hingga pukul 15.15 WIB, puluhan warga masih bertahan di luar lokasi pertemuan.Sebelumnya Kosasih menjelaskan, tanah Vila Istana Bunga awalnya milik Kavaleri, namun sudah dijual ke pengembang. Karena warga di wilayah perbukitan itu jadinya tak bisa ke mana-mana, akhirnya disepakati warga membangun akses jalan dengan dana swadaya. Namun personel Kavaleri mengobrak-abriknya. (sss/nrl)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads