Singgung Perkara Nomor 90 di MK, Megawati: Timbulkan Banyak Antipati

Singgung Perkara Nomor 90 di MK, Megawati: Timbulkan Banyak Antipati

Nurcholis Maarif - detikNews
Jumat, 24 Mei 2024 20:38 WIB
Megawati Soekarnoputri
Foto: Dok Youtube PDIP
Jakarta -

Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri menyebut lembaga negara yang didirikannya saat menjadi Presiden Indonesia, seperti KPK dan Mahkamah Konstitusi, sekarang tidak digunakan dengan baik. Lembaga tersebut kini turut diintervensi demi ambisi kekuasaan.

Hal itu diungkapkan Megawati dalam pidato politiknya di pembukaan Rakernas PDIP ke-V di Ancol, Jakarta Utara. Awalnya Megawati menyinggung soal tuntutan reformasi.

"Dulu reformasi kan menetapkan korupsi, kolusi, dan nepotisme musuh bersama. Oleh karena itu lahirlah KPK. Itu juga saya lho yg buat, barang-barang bagus tapi sekarang dipergunakannya tidak bagus. Kenapa yah? Itu kesalahan siapa yah? Nah begitu lho," ujar Megawati, Jumat (24/5/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Makanya Mahkamah Konstitusi juga sama, kenapa bisa diintervensi kekuasaan. Nampak jelas melalui keputusan perkara nomor 90 yang menimbulkan begitu banyak antipati," imbuhnya.

Megawati lalu menyinggung soal adanya ambisi kekuasaan yang sukses mematikan etika dan moral, mematikan hati nurani hingga tumpang tindih kewenangan. Menurutnya, dalam demokrasi yang sehat, terlebih dalam negara kesatuan yang berbentuk republik, seharusnya ada satu lembaga di tingkat nasional yg punya memiliki fungsi legislasi.

ADVERTISEMENT

Dengan demikian setiap penambahan materi dalam undang-undang harus lahir melalui legislasi di DPR RI, bukan melalui judicial review di MK, sebagaimana terjadi di akhir-akhir ini.

"Dalam kaitan ini MK hanya punya kewenangan menguji dan memutuskan apakah suatu undang-undang sesuai atau bertentangan dengan konstitusi. MK itu yah saya yang mendirikan lho. Coba bayangkan, kok barang yg saya bikin itu digunakan tapi tidak dengan makin baik," ujar Megawati.

Lebih lanjut Megawati mengenang awal pendirian MK yang menurutnya harus menjaga wibawa pemerintahan. Ia juga menyinggung lokasi gedung MK yang sengaja dibangun di dekat istana kepresidenan.

"Ini sebuah Mahkamah Konstitusi, yang harus berwibawa, hakimnya mesti punya karakter kenegarawanan, sehingga dapat mengayomi hak-hak rakyat yang ada di kedaulatan rakyat kita di yang namanya NKRI," ujar Megawati.

"Coba makanya sampai saya dapat keren tempatnya, yang namanya masuk ring 1 istana, artinya itu tempat yang harus dijaga. Ring 1 istana itu saya tahu adalah tempat-tempat yang harus dijaga, artinya supaya dia berwibawa, nggak gampang-gampang," imbuhnya.

(prf/ega)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads