Seorang ustaz bernama Saidi (71) tewas ditikam MGS alias Galang (25) saat hendak melaksanakan salat Subuh di musala kawasan Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Berdasarkan hasil visum, korban tewas dengan luka sedalam 19 cm di bagian pinggang.
"Kemudian tingkat kedalaman luka yang menyebabkan korban meninggal dunia sedalam kurang lebih sekitar 19 cm," kata Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes M Syahduddi kepada wartawan, Jumat (24/5/2024).
Galang menusuk korban di bagian pinggang dengan pisau lipat yang dibelinya dengan harga Rp 30 ribu di toko online. Korban sempat dilarikan ke rumah sakit usai ditikam tapi tak tertolong.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"(luka tusukan) satu di bagian pinggang sebelah kanan. Dengan kedalaman luka yang sampai 19 cm, patut diduga pelaku sengaja menghilangkan nyawa korban," ujarnya.
Galang ditangkap oleh timsus di Kampung Muara Bahari, Tanjung Priok, Jakarta Utara, pada Kamis (23/5) malam. Polisi terpaksa menembak atau melakukan tindakan tegas dan terukur terhadap Galang lantaran berusaha kabur dan melawan petugas saat ditangkap.
Syahduddi menegaskan tidak ada motif SARA di balik kasus pembunuhan tersebut. Motif pembunuhan karena dendam pribadi.
"Motif ini terjawab bahwa motif tidak ada kaitannya dengan unsur SARA murni kepada urusan pribadi. Dendam pelaku terhadap korban," jelasnya.
"Jadi terkait motif ini kita sudah melakukan serangkaian pendalaman terhadap pelaku, jadi berdasarkan pengakuan pelaku. Pelaku menaruh dendam terhadap korban MS," ujar Syahduddi.
Galang mengaku dendam lantaran tidak direstui untuk mendekati cucu korban berinisial A. Diketahui pelaku dan cucu korban menjalin hubungan pada dua tahun lalu.
"Ketika pelaku menyukai salah satu cucu korban yang bernama A. A ini salah satu pegawai yang bekerja di salah satu toko emas di Pasar Kedoya. Pelaku pada saat 2 tahun lalu bekerja sebagai sekuriti di Pasar Kedoya," kata dia.
"Pelaku menaruh hati kepada cucu korban berinisial A, pelaku datang berkunjung ke rumah A yang juga rumah korban. Namun dalam kegiatan berkunjung bertamu, pelaku mendapatkan sambutan atau perlakuan yang kurang baik kalau menurut pelaku dan terkesan seperti merendahkan pelaku," imbuhnya.
Simak Video 'Motif Penusukan Imam Musala di Jakbar, Sakit Hati Tak Dapat Restu':
(wnv/idn)