Lokasi Jatuhnya AdamAir Merupakan Blok Minyak dan Gas
Sabtu, 27 Jan 2007 14:22 WIB
Makassar - Bangkai pesawat AdamAir KI 574 sudah ditemukan di dasar laut perairan Majene, Sulawesi Barat (Sulbar). Nah, lokasi tempat puing AdamAir ini masuk dalam blok minyak dan gas. Informasi ini disampaikan pakar geologi universitas Hasanuddin (Unhas), Andi Mohammad Imran Umar, saat ditemui detikcom, Sabtu (27/1/2007) di Kampus Unhas, Makassar. "Tempat puing AdamAir ini masuk wilayah blok 7, yang bernama Blok Karang Agung," kata Imran. Menurut dia, perairan Majene sebenarnya mengandung minyak dan gas. Di kawasan ini sedikitnya ada 8 blok minyak dan gas. "Blok-blok ini ditetapkan berdasarkan pemetaan geografi. Tempat puing AdamAir itu masuk blok 7," ujar dia. Blok-blok tersebut sebenarnya telah ditenderkan oleh pemerintah untuk dieksplorasi kandungan gas dan minyaknya. "Dari 8 blok itu, sudah 3 blok yang sudah ditetapkan pemenang tendernya. Sedangkan blok 7 belum ada," kata Imran.Adanya kandungan minyak dan gas di perairan Majene dan Mamuju ini, ujar dia, terlihat dari seringnya ditemukan rembesan-rembesan minyak di Mamuju dan Mamuju Utara. Imran juga menjelaskan lokasi jatuhnya AdamAir itu berada di dasar laut dengan lokasi terjal penuh endapan-endapan sedimen. Sedimen itu terbentuk dari endapan-endapan yang dibawa 8 sungai yang ada di Sulbar. Dia memprediksikan moncong pesawat AdamAir di dalam laut menabrak sedimen, yang keterjalannya sekitar 45-75 derajat. Bisa jadi, setelah moncong pesawat menabrak sedimen, kemudian terjadi longsoran sedimen.
(asy/nvt)