Belalang Serang Ratusan Hektar Padi dan Jagung di NTT
Sabtu, 27 Jan 2007 13:36 WIB
Kupang - Hama belalang dan ulat gerayak menyerang tanaman jagung dan padi di lima kecamatan yang ada di Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur (NTT) sepekan terakhir. Serangan hama itu menyebabkan lebih dari 400 hektar jagung dan padi milik warga rusak dan terancam mati. Upaya pemerintah dan masyarakat dengan cara menyemprot pestisida belum berhasil menghentikan serangan hama itu. Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Belu, Johanes Bere, yang dihubungi di Atambua, Sabtu (27/1/2007) mengatakan, pihaknya baru berhasil menyelamatkan 170 hektar lebih tanaman padi dan jagung. Sementara hampir 400 hektar lainnya dalam kondisi kritis karena sudah diserang hama belaang dan ulat gerayak. "Luas lahan tanaman jagung dan padi di daerah ini mencapai 1.140 hektar. Saat ini hama sudah menyerang di lima dari 17 kecamatan. Kami masih berupaya untuk mencegah meluasnya hama ke wilayah lain," lanjut dia. Lima kecamatan yang sudah diserang hama belalang dan ulat gerayak, yakni Kecamatan Lasiolat, Lamaknen, Kakulukmesak, Malaka Barat dan Raimanuk.Sementara itu, Sekretaris Satlak Penanggulangan Bencana Provinsi NTT, Sentianus Medi yang dihubungi terpisah mengatakan, pemerintah pusat telah menyatakan kesediaan untuk membantu 12.000 ton beras untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya bencana kelaparan akibat serangan ama terhadap ratusan hektar tanaman padi dan jagung serta adanya bencana kekeringan di sejumlah daerah. Saat ini, sebagian besar wilayah NTT dilanda kekeringan dan mengakibatkan tanaman warga mengalami puso dan sebagian di antaranya sudah mati. "Stok beras sudah ada dan akan dikirim ke NTT beberapa pekan mendatang," ujar dia. Lebih dari 50.000 hekar tanaman jagung milik warga di Kabupaten Kupang, Timor Tengah Selatan, Timor Tengah Utara, Belu, Sikka, dan Ende juga mengalami kekeringan. "Kekeringan terjadi karena curah hujan berhenti sejak pekan kedua Januari lalu," kata Sentianus.Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) El Tari Kupang memperkirakan hujan baru akan melanda wilayah NTT pada Februari mendatang. "Saat ini cuaca cerah berawan tetapi peluang hujan baru akan terjadi pada awal Februari," ujar Kepala BMG Kupang, Albert Kusbagio.
(asy/asy)