Siapa Siddharta Gautama dalam Agama Buddha? Ini Sosoknya

Kanya Anindita Mutiarasari - detikNews
Rabu, 22 Mei 2024 15:22 WIB
Foto: Patung Buddha Tidur di Mojokerto
Jakarta -

Setiap tahun, umat Buddha di seluruh dunia memperingati Hari Raya Waisak. Salah satu sosok penting dalam ajaran agama Buddha adalah Siddharta Gautama atau yang dikenal dengan Sang Buddha.

Siapa sosok Siddharta Gautama atau Sang Buddha? Simak informasi di bawah ini.

Tentang Tri Suci Waisak

Dikutip dari situs Kementerian Agama (Kemenag) RI, Tri Suci Waisak adalah hari suci umat Buddha untuk merayakan tiga peristiwa penting. Ketiga peristiwa yang dimaksud adalah:

  • Lahirnya Pangeran Siddharta Gautama (calon Buddha) di Taman Lumbini pada tahun 623 SM (sebelum masehi)
  • Pangeran Siddharta mencapai Penerangan Agung dan menjadi Buddha di Buddha-Gaya (Bodh Gaya) pada usia 35 tahun di tahun 588 SM.
  • Buddha Gautama parinibbana (wafat) di Kusinara pada usia 80 tahun di tahun 543 SM.

Patung Buddha (Foto: Arief Kas/d'Traveler)

Sosok Siddharta Gautama

Tri Suci Waisak atau Waisak atau Vesak Day diperingati setiap tahun oleh umat Buddha. Tri Suci Waisak mengingatkan umat Buddha pada tiga peristiwa penting, yaitu Lahirnya Pangeran Siddharta, Pangeran Siddharta mencapai Penerangan Agung dan menjadi Buddha, serta Buddha Gautama parinibbana.

Menurut situs UNESCO, Siddharta Gautama atau Sang Buddha lahir pada tahun 623 SM di daerah suci Lumbini yang terletak di dataran Terai di Nepal selatan, dibuktikan dengan prasasti pada pilar yang didirikan oleh Kaisar Maurya Asoka pada tahun 249 SM. Lumbini adalah salah satu tempat tersuci dari salah satu agama besar dunia dan peninggalannya berisi bukti penting tentang sifat pusat ziarah Buddha sejak abad ke-3 SM.

Kompleks bangunan di dalam kawasan konservasi arkeologi meliputi Tangki Shakya; sisa-sisa di dalam Kuil Maya Devi yang terdiri dari struktur bata dalam sistem dinding melintang yang berasal dari abad ke-3 SM hingga abad sekarang dan pilar batu pasir Asoka dengan tulisan Pali dalam aksara Brahmi.

Selain itu, terdapat sisa-sisa vihara (biara) Buddha yang digali dari abad ke-3 SM hingga abad ke-5 M dan sisa-sisa stupa Buddha (tempat suci peringatan) dari abad ke-3 SM hingga abad ke-15 M. Situs ini sekarang sedang dikembangkan sebagai pusat ziarah Budha, di mana peninggalan arkeologis yang berhubungan dengan kelahiran Sang Buddha menjadi fitur utamanya.

Kemudian, masih menurut situs Kemenag RI, Buddha merupakan gelar bagi seseorang yang telah mencapai Penerangan Sempurna. Ini sebagaimana Siddharta Gautama, setelah mencapai penerangan sempurna, dikenal dengan Buddha.

Sang Buddha merupakan seorang pelopor atau penemu ajaran agama Buddha. Dhamma atau ajarannya pertama kali dipaparkan kepada lima pertapa. Selama 45 tahun, Buddha mengajarkan ajarannya dari 588 SM hingga 543 SM, sehingga dapat berkembang dan menyebar ke seluruh penjuru dunia. Buddha kemudian dikenal dengan Sang Buddha Guru Dunia.

Sang Buddha mengajarkan Dhamma untuk satu tujuan, yaitu agar semua makhluk terbebas dari penderitaan menuju kebahagiaan. Tidak ada satu pun ajaran Buddha yang tujuannya lain daripada itu.

Oleh karena itu, dengan tujuan mulia ini, Sang Buddha menjadi Guru Tiada Tara. Sebab, Sang Buddha telah berjasa mengajarkan Dhamma, memberikan atau menunjukkan jalan untuk menuju kebahagiaan terbebas dari keserakahan, kebencian, dan kebodohan.

Dhamma diajarkan menggunakan tiga cara:

  • Pertama, Sang Buddha mengajar agar mereka yang mendengar dapat mengetahui secara mendalam dan mengerti dengan benar apa yang pantas untuk diketahui dan didengar;
  • Kedua, Sang Buddha mengajar dengan menggunakan contoh-contoh, agar mereka yang mendengar dapat merenungkan dan melihat Dhamma dengan benar. Sang Buddha mengajarkan dengan menggunakan alasan-alasan sehingga mereka yang mendengar akan dapat mengerti dan memahami Dhamma dengan benar;
  • Ketiga, Sang Buddha mengajar dengan cara yang luar biasa, sehingga mereka yang mengikuti dan melaksanakan dapat memperoleh faedah atau keuntungan sesuai dengan praktik yang dilakukan.



(kny/imk)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork