Heboh Serangan JI di Malaysia, Densus 88 Tegaskan Selalu Monitor Pergerakan

Heboh Serangan JI di Malaysia, Densus 88 Tegaskan Selalu Monitor Pergerakan

Rumondang Naibaho - detikNews
Rabu, 22 Mei 2024 14:28 WIB
juru bicara Densus 88 Antiteror Polri, Kombes Aswin Siregar
Foto: Adrial/detikcom
Jakarta -

Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri buka suara soal penyerangan oleh seorang pria diduga terkait dengan Jamaah Islamiyah (JI) di Malaysia yang menewaskan dua anggota kepolisian. Densus 88 menegaskan pihaknya terus memonitor pergerakan teroris.

"Densus 88 selalu dalam kesiapsiagaan memonitor jaringan teroris dan pergerakannya," kata juru bicara Densus 88 Antiteror Polri Kombes Aswin Siregar kepada wartawan, Rabu (22/5/2024).

Aswin menyebut pihaknya akan memonitor jaringan teroris itu secara intensif. Namun dia memastikan hingga saat ini belum ada peningkatan eskalasi ancaman teroris di Tanah Air.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sampai saat ini belum ada perubahan eskalasi keamanan dari analisis ancaman jaringan atau kelompok teror," ujar Aswin.

"Semua dimonitor secara intensif," tegasnya.

ADVERTISEMENT

Sebelumnya, pada Jumat (17/5), dua petugas kepolisian tewas dan seorang lainnya terluka oleh penyerang bersenjata parang yang mendatangi kantor polisi di Negara Bagian Johor, Malaysia. Penyerang yang ayahnya merupakan anggota JI yang berbasis di Asia Tenggara itu ditembak mati oleh polisi yang terluka.

"Serangan seperti itu, yang terjadi di seberang perbatasan kita, merupakan pengingat suram bahwa ancaman terorisme masih tinggi," kata Perdana Menteri Singapura Lawrence Wong, yang baru dilantik.

"Kita telah meningkatkan langkah-langkah keamanan, termasuk di pos pemeriksaan kita," katanya di Facebook, dan mendesak masyarakat segera melaporkan "setiap orang atau aktivitas yang mencurigakan".

"Badan-badan keamanan kita akan terus memantau perkembangan keamanan global dan regional dengan cermat," imbuhnya seperti dilansir kantor berita AFP, Selasa (21/5).

Sebelumnya, polisi Malaysia menggerebek rumah tersangka penyerangan kantor polisi di Johor tersebut dan menangkap lima orang, termasuk ayahnya yang berusia 62 tahun, yang merupakan anggota JI.

JI, yang terkait dengan jaringan Al Qaeda, disebut-sebut sebagai dalang serangkaian serangan bom mematikan di wilayah Asia Tenggara, termasuk pemboman pada 2002 di Bali, Indonesia, yang menewaskan 202 orang, termasuk 88 warga Australia.

Lihat juga Video: Polisi Pastikan Pengemudi Viral Pakai Rotator Bukan Anggota Densus

[Gambas:Video 20detik]




(ond/azh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads