Sehari Produksi Puluhan Ribu PCC
Dirnarkoba Polda Metro Jaya Kombes Hengki mengatakan pabrik tersebut telah beroperasi selama 6 bulan. Dalam satu hari, pabrik ini bisa memproduksi puluhan ribu pil PCC hingga Hexymer.
"Kalau kita lihat dari mesin cetak yang ada, dua mesin cetak baik Hexymer maupun PCC. Bisa puluhan ribu setiap hari, jadi kalau satu harinya indikasinya bisa mencetak sepuluh ribu atau dia puluhan ribu kalau kali satu bulan," ujarnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Akan Disebar ke Kalimantan-Surabaya
Direktorat Narkoba Polda Metro Jaya menggerebek home industry narkoba jenis PCC di kawasan Citeureup, Kabupaten Bogor. Polisi menyebut pabrik narkoba tersebut sudah berjalan selama 6 bulan.
"Kegiatan tersebut berdasarkan penjelasan sudah berlangsung kurang lebih 6 bulan. Tapi masih melakukan pendalaman, kemungkinan ini sudah lama," kata Kombes Hengki kepada wartawan.
![]() |
Pil PCC dan Hexymer yang diproduksi tersebut disebar ke seluruh Indonesia. Terakhir, tersangka MH diamankan di Cakung, Jakarta Timur, saat hendak mengirimkan narkotika ke wilayah Kalimantan dan Surabaya.
"Memang ini akan dikirim melalui darat baik tujuan ke Surabaya maupun ke daerah Kalimantan," ujarnya.
Awal Mula Pengungkapan Kasus
Kasus ini terungkap berawal dari laporan masyarakat terkait sebuah mobil yang dicurigai mengantarkan narkotika ke sebuah ruko di Cakung, Jakarta Timur. Polisi menyelidiki informasi tersebut dan mengamankan seorang pria berinisial MH.
"MH mengirim barang berupa narkotika (diduga jenis PCC) tersebut dengan menggunakan jasa via ekspedisi," ujar Kasubdit III Ditresnarkoba Polda Metro Jaya AKBP Malvino Edward Yusticia, kepada wartawan, Jumat (17/5).
Penindakan dilakukan sampai ke hilir. Hingga akhirnya polisi menemukan PCC itu diproduksi di kawasan Citeureup, Bogor.
"Langsung menuju ke alamat yang diberikan dan kemudian melakukan penggeledahan di rumah tersebut dan tim menemukan home industry yang dijadikan tempat produksi narkotika (diduga jenis PCC) tersebut," tuturnya.
Simak Video 'Tren Baru Narkotika di RI: Bukan Impor Barang Jadi, Tapi Bahan Baku':
(mea/mea)