Hari Dialog dan Pengembangan Perbedaan Budaya Sedunia diperingati setiap 21 Mei. Ini merupakan peringatan untuk menghargai keragaman budaya antara berbagai negara, negara bagian, dan masyarakat di dunia.
Peringatan internasional ini ditetapkan pada tahun 2002 oleh Majelis Umum PBB. Berikut informasinya.
Apa itu Hari Dialog dan Pengembangan Perbedaan Budaya Sedunia?
Dikutip dari situs PBB, setiap tanggal 21 Mei, UNESCO memimpin perayaan Hari Dialog dan Pengembangan Perbedaan Budaya Sedunia yang tidak hanya menyoroti kekayaan budaya dunia, tetapi juga peran penting dialog antarbudaya untuk mencapai perdamaian dan pembangunan berkelanjutan.
Dengan 89% dari seluruh konflik di dunia yang saat ini terjadi di negara-negara dengan tingkat dialog antarbudaya yang rendah, maka untuk menjalin kerja sama yang efektif dan menjaga perdamaian, penguatan dialog antarbudaya harus menjadi prioritas.
Selain itu, peringatan hari ini juga diperuntukkan untuk menghargai keragaman budaya yang terdapat di berbagai negara, negara bagian dan orang-orang di dunia. Peringatan ini sangat penting karena dapat menyatukan berbagai dimensi budaya dan keberagaman yang dimiliki oleh setiap orang di seluruh penjuru dunia.
Keanekaragaman budaya merupakan kekuatan pendorong pembangunan, tidak hanya dalam kaitannya dengan pertumbuhan ekonomi, tetapi juga sebagai sarana menuju kehidupan intelektual, emosional, moral dan spiritual yang lebih memuaskan. Oleh karena itu, keanekaragaman budaya merupakan aset yang sangat diperlukan untuk pengentasan kemiskinan dan pencapaian pembangunan berkelanjutan.
Asal-usul Hari Dialog dan Pengembangan Perbedaan Budaya Sedunia
Pada tahun 2001, UNESCO mengadopsi Deklarasi Universal tentang Keanekaragaman Budaya. Selanjutnya, pada bulan Desember 2002, Majelis Umum PBB, dalam resolusinya 57/249, mendeklarasikan tanggal 21 Mei sebagai Hari Dialog dan Pengembangan Perbedaan Budaya Sedunia.
Kemudian, pada tahun 2015, Komite Kedua Majelis Umum PBB mengadopsi resolusi tentang Kebudayaan dan Pembangunan Berkelanjutan untuk lebih berkontribusi terhadap keanekaragaman budaya karena dinyatakan bahwa pembangunan berkelanjutan dapat dicapai dengan memanfaatkan potensi kreatif dari beragam budaya dunia dan terlibat dalam upaya berkelanjutan.
Hari ini juga memberi kita kesempatan untuk memperdalam pemahaman tentang nilai-nilai keanekaragaman budaya dan untuk memajukan empat tujuan Konvensi UNESCO tentang Perlindungan dan Promosi Keanekaragaman Ekspresi Budaya yang diadopsi pada tanggal 20 Oktober 2005:
- Mendukung sistem tata kelola kebudayaan yang berkelanjutan
- Mencapai keseimbangan aliran barang dan jasa budaya dan meningkatkan mobilitas seniman dan profesional budaya
- Mengintegrasikan budaya dalam kerangka pembangunan berkelanjutan
- Mempromosikan hak asasi manusia dan kebebasan mendasar.
(kny/imk)