Lembaga pembangunan karakter dan budaya ESQ Corp merayakan hari jadinya yang ke-24 hari ini. Sejumlah tokoh besar seperti Ketua MUI, Imam Besar Masjid Istiqlal hingga Wakil Ketua KPK turut memberikan pesan dan harapan baiknya.
Acara 'Milad ke-24 ESQ' terselenggara di Menara 165, Jalan TB Simatupang, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Minggu (19/5/2024) malam. Adapun syukuran tahun ini bertema 'Meyiapkan SDM Cerdas Berkarakter untuk Mewujudkan Indonesia Emas 2045'.
"Berikanlah kami upaya di ESQ, keluarga besar di ESQ, yang datang di tempat ini, adalah bagian dari pendorong kejayaan bangsa Indonesia sebagai amal jariyah yang hendak kami petik menghadap kepadamu ya Allah. Dan menjadi jasa-jasa kami untuk kami tinggalkan kepada generasi yang berikutnya," kata Ketua MUI Cholil Nafis dalam sambutannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Cholil berharap ESQ dapat memberikan amal yang bermanfaat bagi generasi penerus kelak. Ia ingin Indonesia Emas tercipta pada tahun 2045.
"Tak ada kemampuan bagi kami, umur kami pendek ya Allah hanya sekitar 60-70 tahun umur umat nabi Muhammad. Hanya dengan cara jariyah ilmu yang bermanfaat diamalkan untuk membangun bangsa," ujar Cholil.
"Membangun dunia, Indonesia Emas di 2045 adalah bagian dari karya yang akan ditinggalkan untuk bangsa, untuk negara dan untuk manusia sekaligus bekal kami untuk menghadap ya Allah," katanya.
Pada kesempatan itu Imam besar Masjid Istiqlal, Nasaruddin Umar, menyampaikan jika generasi sekarang bukan lagi berada di posisi transisi. Peradapan hingga teknologi dunia berkembang dengan cepat yang mengharuskan pembelajaran juga ikut beradaptasi.
"Seharusnya 100 tahun lagi si masa depan itu datang, tapi sekarang sudah datang di tengah-tengah kita di sini. So, apa yg harus kita lakukan? Saya kira yang harus kita lakukan adalah pemahaman kembali bagaimana pemahaman kita terhadap agama dan kita perlu mengubah pendekatan kita kalau selama ini pendekatan terlalu deduktif," ujar Nasaruddin.
Menurutnya pendekatan yang variatif telah dilakukan oleh ESQ. Bahkan ia mengatakan pembelajaran di ESQ seimbang antara spiritual dengan pemikiran rasionalnya.
Nasaruddin kemudian menyebut ada baiknya mahasiswa di Universitas Ary Ginanjar (UAG) mau bergabung di birokrasi pemerintah. Kendati demikian, ia menyarankan ESQ tak terafiliasi atau bergabung dengan partai politik.
"Saran saya Pak Ary dan kawan-kawan yang ada di sini kita bisa menjadi useless, generasi yang kita persiapkan kalau tidak diadopsi oleh birokrasi pemerintahan," ujar Nasaruddin.
"Maka itu saya mengusulkan ESQ di sini biarkan seperti oase spiritual yang bisa memberikan kesejukan kepada semua pihak, jadi ESQ tidak perlu masuk ke parpol tertentu lah," sambungnya.
Ia mengatakan bergabungnya ESQ dengan partai politik menggambarkan lembaga yang tertutup. Ia kemudian mencontohkan Masjid Istiqlal yang terbuka bagi siapa dan dari kalangan manapun.
"Itu nanti akan membentuk kotak-kotak untuk dirinya sendiri sehingga tidak dimiliki semua orang. Jadilah seperti Istiqlal dimiliki oleh semua orang, siapapun boleh masuk, begitu kita masuk ke Istiqlal seperti kita masuk di ESQ semua akan memperoleh kesejukan dan ini yang kita harapkan, bahwa Pak Ary kita doakan panjang umur," ujar Nasaruddin.
Wakil Ketua KPK, Nurul Ghufron, juga menyampaikan ucapan selamat. Menurutnya dari ESQ ia mendapatkan pelajaran untuk mengerahkan keputusan apapun ke Allah SWT.
"Di titik itu, maka setiap generasi, setiap struktur ketatanegaraan kalau diisi oleh orang-orang yang merasa kehidupannya mengenali kehidupannya adalah dari Allah, karena Allah, dan untuk Allah maka kehidupannya akan bahagia," ujar Nurul Ghufron.
"Oleh karena itu, saya sekali lagi Pak Ary bukan memberi sesuatu ini saya mendapatkan sesuatu dan kami berharap generasi dan kader-kader ESQ bahkan mengisi seluruh struktur ketatanegaraan dan di situ kita Indonesia emas, adil dan sejahtera," imbuhnya.
(dwr/dwia)