Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid mengungkapkan AFC (Asosiasi Sepakbola Asia) mendukung usulan PFA (Asosiasi Sepakbola Palestina) agar Israel diberi sanksi oleh FIFA. Ia pun meminta Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) turut mendukung hal tersebut.
Menurutnya, PSSI bisa menggalang kekuatan bersama-sama dengan PFA dan AFC beserta anggota AFC lainnya untuk mendesak agar FIFA menjatuhkan sanksi dalam sidang daruratnya. Adapun sanksi yang dimaksud ialah mengeluarkan Israel dari keanggotaan FIFA dan melarang Israel ikut serta dalam event Olimpiade Paris 2024 juga event-event lainnya.
"FIFA harusnya didukung, agar dalam sidang daruratnya, untuk berani menunjukkan sportivitas dengan berlaku fair dan adil dalam persoalan ini. Bila Rusia yang baru pada tahun 2022 melakukan invasi ke Ukraina saja telah dihukum FIFA di level klub dan timnasnya, maka sudah sepantasnya perlakuan yang sama diberikan kepada Israel yang sejak 1948 telah melakukan kejahatan perang berulang dan lebih parah dengan korban di pihak Palestina lebih banyak, dibanding apa yang dilakukan oleh Rusia terhadap Ukraina," ungkap Hidayat dalam keterangannya, Minggu (19/5/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pria yang akrab disapa HNW ini turut mengungkapkan apresiasinya pada prestasi Timnas Indonesia di tahun terakhir. Namun, ia juga mengingatkan Ketua Umum PSSI Erick Thohir beserta jajaran pengurusnya tentang sejarah lahirnya PSSI.
"Kita ingatkan kembali bagaimana PSSI dilahirkan pada 19 April 1930, yang ketika itu dipimpin oleh Ir Soeratin. Beliau dan para pemuda melahirkan PSSI sebagai alat perjuangan dan upaya politik untuk menentang penjajahan Belanda terhadap Indonesia. Semangat ini harus terus digelorakan dengan membela bangsa Palestina yang masih dijajah oleh Israel," tegasnya.
HNW menjelaskan kejahatan Israel yang dinilai masuk ke kejahatan genosida dan kejahatan perang tersebut telah dilaporkan dan berproses di dua peradilan internasional, yakni International Court of Justice (Mahkamah Internasional) dan International Criminal Court (Mahkamah Pidana Internasional).
"Bahkan, beberapa negara sudah memutuskan hubungan diplomatik dengan Israel atau menarik Duta Besarnya," ujar HNW.
"Ditambah lagi demonstrasi besar-besaran tidak hanya di negara-negara muslim, tetapi juga di negara-negara barat hampir setiap hari terjadi, mereka menolak genosida dan kejahatan perang yang dilakukan Israel. Itu menunjukkan yang dilakukan oleh Israel terhadap Palestina lebih jahat dan lebih merusak dibanding yang dilakukan oleh Rusia terhadap Ukraina, sehingga sudah selayaknya bila FIFA memberlakukan sanksi minimal sama berat, yakni mengeluarkan Israel dari keanggotaan FIFA," imbuh Wakil Ketua Majelis Syura Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini.
Berdasarkan laporan per Desember 2023 lalu, kata HNW, Israel telah membunuh 85 atlet Palestina (50 di antaranya adalah pesepakbola, termasuk bintang sepakbola Palestina Ahmed Atef Mustafa Daraghmeh).
Ia menambahkan jumlahnya tentu lebih besar hingga saat ini karena perilaku Israel yang sejak 8 Oktober semakin brutal terhadap Gaza. Bahkan sudah menjatuhkan korban tewas lebih dari 35.000 warga sipil di Gaza.
Lebih lanjut, sejumlah analisis mengatakan apabila Israel dikeluarkan dari keanggotaan FIFA dan dilarang ikut Olimpiade Paris 2024, ada dua negara yang dapat menggantikannya, yakni Georgia yang dikalahkan Israel di perempat final zona Eropa atau Indonesia yang gagal mengisi slot terakhir melalui partai playoff.
(ega/ega)