Pria Korban Begal 'Mata Elang' Ternyata Tewas Didorong ke Kali Sodong

Pria Korban Begal 'Mata Elang' Ternyata Tewas Didorong ke Kali Sodong

Mei Amelia R - detikNews
Sabtu, 18 Mei 2024 12:19 WIB
Polisi menangkap komplotan begal bermodus ;mata elang yang menewaskan pria di Kali Sodong, Jakarta Timur
Polisi menangkap komplotan begal bermodus 'mata elang' yang menewaskan pria di Kali Sodong, Jakarta Timur. (dok. Istimewa)
Jakarta -

Polisi menangkap tiga orang begal bermodus 'mata elang' yang menewaskan Ahmad Efendy (38), yang mayatnya ditemukan di Kali Sodong, Jakarta Timur. Korban tewas membentur tembok cor kali setelah didorong para pelaku.

"Tersangka atas nama JMP mendorong korban ke dalam kali. Tersangka atas nama JMP sempat melihat korban terbentur cor tembok kali," kata Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Timur AKBP Armunantho Hutahaean dalam keterangannya kepada detikcom, Sabtu (18/5/2024).

Setelah itu, tersangka JMP langsung membawa kabut sepeda motor milik korban. Jasad korban sendiri ditemukan di Kali Sodong, Jakarta Timur, pada Senin (13/5) sore, sekitar pukul 16.20 WIB.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tiga tersangka ditangkap, yakni JMP (25), YBL (36), dan DL (22). Sementara itu, dua pelaku lainnya masih jadi buron, yakni A dan N.


Modus 'Mata Elang'

Sebelumnya, Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Nicolas Ary Lilipaly mengungkapkan modus begal yang menewaskan korban ini berpura-pura menjadi debt collector atau 'mata elang' yang hendak menarik motor. Pelaku beralasan motor korban menunggak cicilan.

ADVERTISEMENT

"Modus mereka mata elang, mengaku sebagai debt collector (DC), tapi mereka tidak mengantongi izin resmi. Mereka hanya mengaku-aku dari perusahaan leasing," kata Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Nicolas Ary Lilipaly, dilansir Antara, Sabtu (18/5/2024).

Tiga orang ditangkap dan ditetapkan sebagai tersangka. Para pelaku bersama dua rekannya yang masih jadi buron itu melakukan perampokan disertai pembunuhan.

Mereka kerap beraksi di Jalan Kalimalang, Duren Sawit, Jaktim. Saat ini, polisi juga memburu seorang penadah berinisial N (DPO).

"Mereka berlima, mencari sasaran secara acak. Mereka menerka-nerka saja (menuduh korban menunggak pembayaran motor)," ucapnya.

Dari pengakuan ketiga pelaku, Nicolas mengatakan mereka mencari sasaran pengendara motor yang berwajah lugu agar para korban tidak melawan saat motornya dirampas.

"Mereka cari sasaran pemotor yang lugu, wajahnya masih bisa mereka kuasai," ucapnya.

Polisi menangkap ketiga pelaku itu di tempat persembunyian masing-masing. Komplotan pelaku begal ini disebut telah melancarkan aksinya puluhan kali.

"Mereka beraksi sudah puluhan kali dengan modus yang sama, yakni jadi debt collector. Mereka beraksi sejak Januari 2023 sampai Mei 2024," paparnya.

(mei/jbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads