Jakarta - Sekitar 200 rumah di pemukiman kumuh Kalijodo, Penjaringan, Jakarta Utara, mulai diratakan oleh aparat Satpol PP. Tak seperti penggusuran yang lazimnya kerap rusuh, pemilik rumah di Kalijodo hanya diam dan menonton hartanya dirobohkan.Pantauan
detikcom, Kamis (25/1/2007), sekurangnya ada 800 warga yang terdiri dari orangtua dan anak-anak berkumpul di bantaran Kali Ciliwung sambil menunggui barang-barangnya. Mereka terdiam mematung mulai pukul 10.45 WIB ketika 1.000 Satpol PP menghancurkan rumah mereka.Kekisruhan tidak terjadi karena warga sudah diberitahu tentang penggusuran sehari sebelumnya. Selain itu warga juga sudah mengevakuasi seluruh harta benda mereka dari rumah mereka.Namun demikian, raut sedih tetap memancar dari wajah mereka. Mata ibu-ibu banyak yang merah dan sembab akibat menangis. Sebagian besar dari mereka kebingungan harus tidur di mana nanti malam karena tidak punya tempat untuk dituju.Yati (54) mengaku bingung dan pasrah. Dia kecewa karena baru saja kehilangan usaha warung nasinya yang baru dirintis 1,5 bulan yang lalu."Bagaimana ya Mas, anak saya yang kelas 3 SMA butuh uang untuk ujian," ujarnya dengan mata menerawang.
(gah/nrl)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini