Dalam video itu, Ahok menjawab pertanyaan warga seputar Jakarta, salah satunya mengenai rencana penonaktifan KTP.
"Sekali lagi, bagi saya, itu bukan suatu hal yang sangat penting. Jadi jangan merepotkan orang-oranglah," ujar Ahok dalam video tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Ahok, kebijakan itu akan merepotkan masyarakat. Ia pun menyebut kebijakan ini dapat membuat masyarakat mengeluarkan biaya lebih untuk hal yang tidak penting.
"Sama kayak dulu orang tanya saya kenapa nggak mau ganti nama-nama jalan. Aduh, kalau saya ganti nama jalan, aduh repot banget, kan gitu, orang mesti ganti cap, surat, semua surat itu menambah biaya, menipiskan kantong orang Jakarta," jelas Ahok.
"Janganlah hal-hal administrasi-administrasi, akhirnya membuat terjadi oknum pungli memanfaatkan, ada makelar yang membantu mengurus itu semua," sambungnya.
Ahok juga menyebut banyak warga Jakarta yang mendapat pekerjaan di luar Jakarta. Ia menyayangkan bila seseorang harus berganti KTP hanya untuk bekerja.
"Misal contoh Anda ditugaskan kerja di luar kota selama 6 bulan, setahun, masa Anda harus kehilangan KTP Anda di Jakarta. Betapa repotnya anda mesti mengurus semua ulang segala hal hanya karena gara-gara harus dapat kerja," ujarnya.
Ia juga menanyakan bagaimana nasib orang yang mempunyai rumah di Jakarta tapi tidak tinggal di sana. Ada pula orang yang memiliki lebih dari satu rumah.
"Kalau saya (misalnya) ada rumah dua, ya nggak bisa gitu kan. Nah, orang harus milih, bayangin nanti sertifikat rumah di Jakarta atas nama siapa, gantinya bagaimana, jualnya bagaimana," kata Ahok.
(aud/aud)