Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini mengatakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) bakal meninjau penanganan terhadap korban banjir lahar dingin Gunung Marapi di Sumatera Barat (Sumbar). Jokowi bakal datang ke Sumbar pekan depan.
"Insyaallah nanti Selasa saya juga akan ke sana lagi mendampingi Bapak Presiden yang juga akan ke sana. Ini akan saya perdalam lagi supaya ke depannya tidak ada korban lagi begitu," ucap Risma dalam konferensi pers di Kemensos, Jakarta (17/5/2024).
Risma mengatakan akan melaporkan lebih dulu soal jalur lahar dingin Gunung Marapi. Menurut dia, wilayah yang terdampak banjir lahar dingin Gunung Marapi sangat luas.
"Iya, nanti besok saya akan coba melaporkan ini ke Pak Presiden menjelaskan," kata Risma.
"Karena itu, harus dengan gambar-gambar, nggak bisa dengan hanya penjelasan saja karena ini aliran ini kan kalau tadi saya katakan Semeru kan cuman beberapa titik, kalau ini nyebar. Nah, ini agak berat dan sebagian besar memang ada hunian nah karena itu yang kita lakukan saat ini," imbuhnya.
Dia mengatakan Kemensos telah membuat pengungsian bagi korban di Sumbar. Dia mengatakan warga yang rumahnya belum terdampak, tapi masuk jalur lahar dingin juga dapat mengungsi untuk mencegah korban.
"Kemarin saya memberikan masukan dan kemudian memerintahkan staf saya untuk menyiapkan area untuk pengungsian yang sementara. Ini pengungsian untuk terutama lansia, anak-anak dan perempuan. Mereka bisa mengungsi di situ sampai nanti kondisi aman," ujarnya.
Sebelumnya, jumlah korban meninggal dunia akibat banjir bandang dan longsor yang menerjang beberapa daerah di Sumatera Barat (Sumbar) terus bertambah. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan hingga kini sebanyak 67 orang dilaporkan meninggal dunia, sementara 20 orang hilang.
"Hingga per hari ini, sudah 67 orang dinyatakan meninggal dunia. Sementara untuk 20 lagi masyarakat masih dilaporkan hilang," kata Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto, dilansir detikSumut, Kamis (16/5).
Sementara itu, 37 orang mengalami luka-luka serta 3.396 jiwa mengungsi. Suharyanto mengatakan pihaknya bersama unsur terkait akan terus mencari 20 orang yang dilaporkan masih hilang. Dia mengaku pencarian korban akan dihentikan ketika semua korban sudah berhasil ditemukan.
"Masyarakat yang hilang dan menjadi korban masih terus dicari. Hingga betul-betul ditemukan. Karena hingga saat ini sudah 67 orang ditemukan dari semula 50 orang meninggal dunia," jelasnya.
(mib/haf)