Lembaga swadaya masyarakat (LSM) Kelompok Masyarakat Pengawas Kelautan Pesona Bahari Jawa Timur (Jatim) menyatakan siap mendukung dan menyukseskan Forum Air dunia (World Water Forum/WWF) ke-10 yang digelar di Bali. Masyarakat Pengawas Kelautan Pesona Bahari Jatim meningkatkan koordinasi dengan membantu aparat TNI-Polri mengamankan jalur tikus yang ada pada objek wisata di Banyuwangi, yang bisa digunakan untuk menuju Bali.
"Komitmen ikut berpartisipasi aktif selama kegiatan WWF ke-10 di Bali dengan cara meningkatkan koordinasi dan bekerja sama dengan berbagai pihak, baik TNI maupun Polri. Mewaspadai jalur-jalur transportasi perairan alternatif (jalur tikus) yang ada di obyek wisata, termasuk Grand Watu Dodol (GWD)," jelas Ketua Kelompok Masyarakat Pengawas Kelautan Pesona Bahari Jatim, Aziz, dalam keterangan tertulis, Jumat (17/5/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seperti diketahui, WWF ke-10 rencananya akan di hadiri oleh 172 negara. Dalam forum ini para pimpinan negara akan membahas isu kelestarian air.
"Untuk menuju Bali diBanyuwangi ini banyak jalur-jalur tikus dan memang dapat ditempuh dengan singkat dan memanfaatkan perahu perahu nelayan. Alhamdulillah saran masukan kami kepada Polri, khususnya Polda Jatim, diterima," ucap Aziz.
Aziz memaparkan jalur-jalur tikus penyeberangan selain penyeberangan utama di Ketapang Bali antara lain:
a. Jalur penyeberangan GWD (Grand Watu Dodol (GWD) Banyuwangi )
b. Jalur penyeberangan Bengkak Mangrove.
c. Jalur penyeberangan Pantai Cocolan.
d. Jalur penyeberangan Bimo Rejo.
e. Jalur penyeberangan Pantai Cemara.
"Aparat akan memberdayakan kami, beserta unsur elemen masyarakat terampil lainnya akan kami tempatkan personel di titik-titik jalur penyeberangan alternatif tersebut, sekaligus memberikan sosialisasi pentingnya menjaga mensukseskan kegiatan WWF demi kelestarian air," ungkap Aziz.
Aziz mengatakan kelompoknya telah dibekali cara bertindak di lapangan untuk mencegah pihak yang hendak menyeberang ke Bali melalui jalur alternatif atau jalur tikus. "Kami sudah paham modus dan ciri-ciri orang yang menyeberang. Kami siap bekerja sama dengan Polri, dan kami akan dengan cepat menyampaikan kepada Polri untuk diambil tindakan," imbuh dia.
Aziz mengutarakan dukungan pada WWF ke-10 didasari selarasnya isu yang dibahas di forum internasional tersebut, dengan visi dan misi Kelompok Masyarakat Pengawas Kelautan Pesona Bahari Jatim. Dia berharap dalam forum ini diperoleh solusi untuk mengatasi pencemaran di laut, agar masyarakat pesisir dapat memanfaatkan sumber daya laut dan meningkatkan perekonomian bahari.
"Kepedulian kami mendukung kegiatan World Water Forum di Bali selaras dengan tugas , misi dan visi kami selaku Kelompok Masyarakat Pengawas Kelautan Pesona Bahari Jatim, yaitu menjaga kelestarian air dari berbagai pencemaran dengan harapan masyarakat secara luas dapat menikmatinya dan meningkatkan perekonomian bahari," tutur Aziz.
(aud/imk)