UGM Minta Maaf pada Penyandang Cacat

UGM Minta Maaf pada Penyandang Cacat

- detikNews
Rabu, 24 Jan 2007 15:02 WIB
Yogyakarta - Universitas Gadjah Mada (UGM) akhirnya meminta maaf kepada para penyandang cacat (difabel). UGM juga akan merevisi persyaratan yang dianggap diskriminatif terhadap penyandang cacat yang akan mengikuti Ujian Masuk (UM) UGM.Hal itu diungkapkan Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan UGM, Dr Chairil Anwar didampingi Ketua Panitia Penerimaan Mahasiswa Baru UGM tahun 2007/2008, Dr BudiPrasetyo di Kantor Pusat UGM, Bulaksumur Yogyakarta, Rabu (24/1/2007)."Kami tidak bermaksud melakukan diskriminasi dan menghalangi para penyandang cacat untuk masuk UGM. Namun kalau dianggap diskriminasi, kami mohon maaf," kata Chairil.Dia mengatakan persyaratan umum yang berbunyi 'tidak mempunyai cacat tubuh atau ketunaan yang dapat mengganggu kelancaran belajar pada program studi yang dipilihnya', sebenarnya sudah ada sejak tahun 1977. Namun apabila masih ada pihak yang keberatan, UGM akan segera merevisi dan memperbaikinya."Sekali lagi, kami tidak bermaksud melakukan diskriminasi. Kami ingin mengarahkan agar para difabel memilih program studi yang sesuai dengan kemampuan mereka. Dan buktinya UGM juga mempunyai banyak mahasiswa dari penyandang cacat," tegas Chairil.Dr Budi Prasetyo menambahkan, panitia akan merevisi kalimat yang berkaitan dengan persyaratan umum yang dinilai diskriminatif. Kalimat dalam persyaratan itu akan diubah menjadi "memenuhi persyaratan kesehatan dan tidak mengalami ketunaan yang ditetapkan oleh program studi masing-masing"."Ini hanya masalah interpretasi saja. Sebab ada program studi yang harus mensyaratkan calon mahasiswa sehat dan tidak mengalami ketunaan. Contohnya Fakultas Kedokteran atau Teknik Elektro yang menyaratkan calon mahasiswa tidak buta warna," katanya. (bgs/nrl)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads