Casis Bintara Korban Begal Masih Berharap Bisa Ikut Tes Jadi Polisi

Casis Bintara Korban Begal Masih Berharap Bisa Ikut Tes Jadi Polisi

Rachma Syifa Faiza Rachel - detikNews
Rabu, 15 Mei 2024 15:57 WIB
Casis Bintara Polri, Satrio Mukhti (18) korban begal di Kebon Jeruk, Jakarta Barat.
Casis Bintara Polri, Satrio Mukhti (18), korban begal di Kebon Jeruk, Jakarta Barat. (Rachma Rachel/detikcom)
Jakarta -

Calon siswa (casis) bintara Polri, Satrio Mukhti (18), dibegal di Jalan Arjuna, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, hingga jari kelingkingnya nyaris putus. Satrio masih berharap bisa mengikuti rangkaian tes bintara Polri.

"Dengan kejadian ini, jika mimpi saya harus terkubur saya ikhlas. Tapi kalau dengan kejadian ini saya bisa jadi anggota Polri, saya siap," ujar Satrio saat ditemui detikcom di rumahnya di kawasan Tanjung Duren Utara, Grogol, Jakarta Barat, Rabu (15/5/2024).

Satrio mengaku telah dua kali mengikuti tes bintara Polri. Menurut dia, menjadi polisi adalah cita-citanya sejak kecil.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Menjadi abdi negara itu kebanggaan dari kecil. Motivasi saya karena ini adalah salah satu cita-cita saya dari kecil," kata Satrio.

Satrio mengungkap, pada awal kejadian, dia tengah berangkat untuk menjalani psikotes rangkaian tes Bintara Polri di SMK Media Informatika Pasanggrahan, Jakarta Selatan. Dia berangkat pukul 04.00 WIB karena tes dilakukan pada pukul 05.00 WIB.

ADVERTISEMENT

"Pelaku itu 1 motor tapi 3 orang. Pas berantem itu orang pertama kalah, tapi temannya yang tengah langsung turun dan ngeluarin senjata tajam," kata Satrio.

Jari Kelingking Nyaris Putus

Pelaku membawa senjata tajam jenis golok langsung mengayunkan ke arah Satrio yang ditangkis oleh korban. Akibatnya, jari kelingking korban hampir putus.

"Pertama pas dibacok saya nggak merasa tangan saya kena karena saya merasa nangkisnya pegangan goloknya. Dua kali dibacok, tangan dan kaki, alhamdulillah saya pakai helm jadi kepala nggak kena," kata Satrio.

Pelaku merampas motor Aerox warna hitam milik korban. Pelaku juga mengambil HP milik korban dan langsung kabur.

Septi (39), ibu korban, berharap pelaku cepat tertangkap. Ia ingin pelaku dihukum seberat-beratnya.

"Pelaku harus dihajar aja. Harus mendapat hukuman seberat-beratnya. Kalau barang, semisal rezeki, ya, balik lagi, kalau tidak yang penting anak saya selamat," kata Septi.

(mea/mea)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads