Luncurkan Ruang Amal Indonesia, Wapres Harap Lebih Banyak Rumah Zakat

Luncurkan Ruang Amal Indonesia, Wapres Harap Lebih Banyak Rumah Zakat

Hana Nushratu Uzma - detikNews
Selasa, 14 Mei 2024 20:41 WIB
Humas Kemnaker
Foto: Dok. Humas Kemnaker
Jakarta -

Wakil Presiden (Wapres) KH Ma'ruf Amin meresmikan peluncuran lembaga amil zakat Ruang Amal Indonesia (RAI) di kantor Istana Wapres, Jakarta. Dalam sambutan sekaligus arahannya, Ma'ruf Amin mendukung adanya RAI dan berharap dapat diperbanyak lagi lembaga-lembaga amil zakat karena potensi wakaf dan zakat di Indonesia sangat tinggi. Wapres juga menilai banyak lembaga amil zakat yang belum terkelola dan terpungut dengan baik.

"Saya sangat mendukung adanya lembaga-lembaga yang bergerak untuk kebaikan dalam arti mengumpulkan dana potensinya memang ada," kata Ma'ruf, dalam keterangan tertulis, Selasa (14/5/2024).

Wapres mengungkapkan potensi zakat di Indonesia begitu besar yakni mencapai Rp 327 triliun. Itu belum termasuk potensi wakaf uang yang mencapai Rp 180 triliun. Artinya, masih banyak sekali potensi atau peluang yang bisa kita bersama-sama kerjakan untuk membangun Indonesia ke depan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Karena itu perlu ada penambahan lembaga amil zakat yang kredibel, bukan hanya banyak tapi selektif dan perlu inovasi serta ide kreatif untuk mengumpulkan potensi dana yang besar itu sekaligus pemanfaatannya," kata Ma'ruf.

Ma'ruf memberikan apresiasi kepada Kementerian Agama, yang telah menerbitkan izin operasional kepada 170 lembaga amil zakat hingga Februari 2024. Perizinan ini diberikan sebagai upaya menjaga kepercayaan umat agar dana yang dihimpun terkelola dengan baik dan transparan.

ADVERTISEMENT

"Selamat atas Peluncuran RAI. Saya berharap RAI menjadi salah satu akselerator transformasi pengelolaan dana sosial syariah dan memberikan dampak nyata dalam mewujudkan kesejahteraan umat," ujar Ma'ruf.

Hal senada dikatakan oleh Pembina Yayasan RAI Taufiq R Abdullah. Selain memiliki potensi zakat dan wakaf yang sangat tinggi, Indonesia juga memiliki budaya kepedulian yang sangat tinggi. Hal ini dibuktikan dengan Predikat Indonesia sebagai negara paling dermawan di dunia selama 6 tahun berturut-turut.

Taufiq menjelaskan RAI akan fokus pada pembangunan sosial kemanusiaan, keagamaan, pendidikan dan lingkungan melalui pengelolaan zakat, infak, sedekah, wakaf, CSR, dan dana sosial lainnya. Untuk itu, RAI telah merancang program sebagai respon dan antisipasi atas berbagai kondisi dan realitas yang ada di masyarakat.

Di antaranya meliputi: Program Amal Inklusi, Amal Vokasi, Amal Migran, Amal Tangguh, Amal Pangan, Amal Cendekia, Amal Sehat, Amal Wirausaha, Amal Lestari, dan Amal Wakaf.

Taufiq optimistis pengelolaan filantropi di Indonesia akan dapat meningkat setiap tahunnya. Salah satu caranya dengan meningkatkan kolaborasi dan sinergi dengan seluruh pihak, baik pemerintah, BUMN, perusahaan swasta, lembaga-lembaga sosial, dan sebagainya.

Peluncuran RAI disaksikan oleh Staf Khusus (Stafsus) Presiden Angkie Yudistia; Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah; Wakil Menteri Agama Saiful Rahmat Dasuki; pimpinan Baznas Achmad Sudrajat; dan Ketua Yayasan RAI, Caswiyono Rusydie Cakrawangsa.

Simak juga 'Wapres: Bank Syariah Banyak Setannya, Makanya Pangsa Pasarnya Masih 10%':

[Gambas:Video 20detik]



(ncm/ega)



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads