Khofifah Ungkap Pesan Jokowi ke Forum Rektor soal Percepatan Indonesia Emas

Khofifah Ungkap Pesan Jokowi ke Forum Rektor soal Percepatan Indonesia Emas

Kadek Melda Luxiana - detikNews
Selasa, 14 Mei 2024 13:57 WIB
Jakarta -

Ketua Umum Pengurus Pusat Ikatan Alumni Universitas Airlangga (IKA Unair) Khofifah Indar Parawansa menyampaikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta Forum Rektor melakukan asesmen terhadap percepatan Indonesia Emas 2045. Khofifah memperkirakan Indonesia Emas bisa dicapai 10 tahun lebih cepat dari target.

"Pak Jokowi meminta Forum Rektor melakukan asesmen dari kemungkinan percepatan Indonesia Emas 2045. Kebetulan ini dilakukan asesmen. Kemungkinan kita bisa mencapai kemajuan (Indonesia Emas) di 2034, terutama dalam naskah ini untuk pendidikan," kata Khofifah dalam acara diskusi bertajuk 'Gagasan Unair Menuju Indonesia Maju 2034' si Jakarta, Selasa (14/5/2024).

Khofifah menuturkan, untuk mencapai itu semua, perlu upaya dan masukan dari berbagai stakeholder. Dia berharap diskusi ini bisa membuahkan masukan kepada pemerintah dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tetapi tadi yang disampaikan Pak Rektor (Unair) sangat komprehensif dari upaya itu menjadi penting untuk dilakukan diskursus di banyak tempat, mendapatkan masukan dari banyak stakeholder, termasuk Prof Hilman bagian dari PP Muhammadiyah, Prof Nuh bagian dari PBNU, ada dari Forum Pemred. Kita berharap bahwa ini akan bisa dijadikan diskursus untuk masukan pada pemerintahan yang akan datang," ucapnya.

Sementara itu, Rektor Unair Mohammad Nasir mengatakan sudah menyampaikan sejumlah usulan kepada Jokowi terkait pemikiran untuk menuju Indonesia Maju 2034. Dia menyebut usulan itu dituangkan dalam sebuah buku.

ADVERTISEMENT

"Dan itu kemudian kita respons dengan beberapa pemikiran berkaitan dengan bagaimana Indonesia maju itu bisa dicapai di tahun 2034 karena momentumnya ya memang pada saat itu. Kita bikin semacam buku atau apa," kata Nasir.

"Kemudian kita sudah sampaikan juga ke Pak Presiden pada waktu itu dan hari ini kemudian kita sempurnakan dan kita diseminasikan dengan harapan menjadi bekal bagi kita semuanya, bagi pemerintah khususnya untuk bisa mengantarkan Indonesia lebih cepat lagi majunya, bukan Indonesia maju tahun 2045, tapi Indonesia maju tahun 2034," lanjutnya.

Nasir mengungkapkan kunci menuju Indonesia Maju 2034 adalah pendidikan. Dia mengatakan investasi hanya menguntungkan investor tetapi sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas akan meningkatkan kemajuan dan kesejahteraan.

"Ya sebenarnya idenya sudah cukup lama disampaikan bahwa ada satu modal pembangunan kita yang selama ini mungkin baru di tingkat wacana gagasan dan mungkin juga bisa janji kampanye gitu kan, tetapi dalam realisasinya belum bagaimana kualitas pendidikan kita itu dan aksesibilitas pendidikan kita itu bisa lebih baik lagi, karena fondasi dari sebuah kemajuan itu adalah adanya masyarakat yang well educated, well trained, dan kemudian produktivitasnya tinggi, penganggurannya turun, kemiskinannya juga akan turun. Sehingga indikatornya simpel aja dan itu kuncinya ada di pendidikan," ujarnya.

"Dengan pendidikan yang bagus, maka kemajuan dan kesejahteraan itu akan dirasakan oleh bersama. Kalau hanya berfokus, mohon maaf, pada investasi, maka hasil dari investasi itu hanya akan dinikmati oleh investor, tetapi kalau investasinya dalam bidang pendidikan maka hasil investasi itu akan dirasakan oleh seluruh rakyat Indonesia menerima itu dan itu menjadi pondasi yang penting. Oleh karena itu percepatan percepatan bidang pengembangan SDM ini itu menjadi kunci yang mesti menjadi sesuatu perhatian utama di perjalanan berikutnya," lanjutnya.

(dek/lir)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads