Presiden Joko Widodo (Jokowi) terus memantau perkembangan dan kondisi korban terdampak banjir bandang lahar dingin di Sumatera Barat. Jokowi pun telah memerintahkan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Suharyanto datang ke lokasi.
"Saya mengikuti terus dengan saksama perkembangan banjir yang terjadi di Tanah Datar di Sumbar, dan saya sudah memerintahkan Kepala BNPB untuk langsung ke sana dan sudah sampai di sana. Kemarin kita telepon perkembangan dan kondisinya seperti apa," kata Jokowi di Konawe, Sulawesi Tenggara, Selasa (14/5/2024).
Jokowi mengatakan berencana ke lokasi terdampak tapi masih mencari waktu. Terlebih banyak jalan yang terputus akibat longsor.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya juga ingin ke sana, tapi masih mengatur waktu karena di sana kondisinya jalan banyak yang longsor, pengungsi baru didata, ya nanti kalau waktunya sudah ketemu saya akan meninjau, memberikan bantuan dan memberikan solusi bagi yang terdampak," ujarnya.
Sebelumnya, BNPB mencatat jumlah korban meninggal dunia terdampak banjir lahar dingin dan longsor yang menerjang 6 kabupaten dan kota di Sumatera Barat (Sumbar) terus bertambah. Hingga kini tercatat sebanyak 50 orang korban meninggal dunia.
Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto mengatakan jumlah korban meninggal dunia sebanyak 50 orang, 27 orang hilang, 37 orang luka-luka, serta 3.396 jiwa mengungsi. Rincian korban meninggal dunia di antaranya Kota Padang Panjang 2 orang, Kabupaten Agam 20 orang, Kabupaten Tanah Datar 19 orang, Kota Padang 1 orang, serta Kabupaten Padang Pariaman 8 orang.
"Datanya akan berkembang terus. Untuk membantu mencari (korban) yang masih hilang, alat berat itu masuk harus secepat mungkin karena kan Basarnas punya golden time di 6x24 jam. Kita akan tetap upayakan mencari sampai ketemu. Apabila ada pihak keluarga atau ahli waris yang minta tetap dicarikan, ya kita harus cari," ujar Letjen TNI Suharyanto, dalam keterangannya, Selasa (14/5/2024).
(eva/yld)