.webp)
Wakil Ketua MPR RI Prof. Dr. H. Sjarifuddin Hasan, MM, MBA mendukung upaya peningkatan ekspor produk pertanian Indonesia ke berbagai negara, terutama buah-buahan segar. Menurutnya, diversifikasi produk penting dilakukan untuk mendukung hal tersebut.
"Salah satu upaya untuk meningkatkan ekspor, menurut saya adalah dengan diversifikasi produk. Upaya ini, mampu mengembangkan usaha dan mendapatkan keuntungan lebih dengan cara memperluas pasar melalui penyediaan produk yang bervariasi," ungkap Syarief dalam keterangan tertulis, Selasa (14/5/2024).
Dalam Kunjungan Kerja ke Balai Besar Peramalan Organisme Pengganggu Tumbuhan Dirjen Tanaman Pangan Kementerian Pertanian (BBPOPT), Karawang, Jawa Barat, pada Senin (13/5), Syarief mengatakan peningkatan ekspor komoditas pertanian memiliki efek dominonya sangat luas, yakni peningkatan kesejahteraan dan daya beli petani.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Namun, memang ekspor produk pertanian apalagi ke negara maju seperti Jepang memerlukan kualifikasi kualitas yang sangat ketat yang harus diperhatikan betul oleh pemerintah," tuturnya.
Pimpinan MPR RI dari Partai Demokrat ini mengaku ada beberapa kendala yang menyebabkan sejumlah komoditas produk pertanian masih sulit menembus pasar global, seperti buah mangga. Namun, BBPOPT dan Ditjen Holtikultura Kementan RI menjelaskan mereka sudah berupaya keras dan masih terus berupaya agar produk pertanian Indonesia bisa diterima pasar ekspor global.
"Itu saya percaya. Karena saya sudah mendapatkan penjelasan yang sangat detail dan komprehensif serta melihat langsung laboratorium mereka yakni Laboratorium Vapor Heat Treatment (VHT) untuk melakukan kajian perlakukan uap panas terhadap produk holtikultura, dengan mesin teknologi tinggi kerja sama Indonesia dan Jepang. Saya rasa mereka sangat serius akan hal ini, dan saya yakin produk kita akan mampu tembus bukan hanya di pasar Jepang tapi juga di pasar dunia," paparnya.
Lebih lanjut, Syarief pun mengungkapkan kepeduliannya sebagai salah satu Pimpinan MPR RI kepada ekspor produk bidang pertanian memiliki korelasi yang sangat pas. Sebab, MPR adalah lembaga yang memiliki tugas dan wewenang yang luas.
Tak hanya berwenang melantik dan memberhentikan Presiden serta mengubah dan menetapkan UUD atau konstitusi, kata Syarief, MPR bertugas memasyarakatkan Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika atau Empat Pilar MPR RI.
"Upaya meningkatkan ekspor pertanian dalam hal ini buah-buah segar seperti mangga, buah naga, dan lainnya adalah bentuk implementasi nilai-nilai dalam Empat Pilar itu, yakni menyejahterakan rakyat yang berkeadilan dengan terpenuhinya hak-hak dasar rakyat dan MPR sangat mendukung, serta akan melakukan berbagai upaya sesuai kewenangannya untuk membantu. Korelasinya di situ," tegasnya.
Syarief menambahkan jika hak-hak dasar rakyat sudah terpenuhi, akan sangat mudah bagi MPR melakukan pemahaman tentang nilai-nilai luhur bangsa.
"Materi-materi Empat Pilar yang kami berikan, akan sangat mudah sekali mereka perhatikan dan serap. Sebab, terpatri dalam diri mereka bahwa nilai-nilai luhur bangsa inilah yang memberikan akses kepada rakyat untuk hidup sejahtera, sehingga sangat penting untuk dipahami dan dilaksanakan," tandasnya.
Sebagai informasi, kunker ini turut dihadiri oleh Kepala BBPOPT Ir. Yuris Triyanto, MM, Direktur Perbenihan Ditjen Holtikultura Dr. Inti Pertiwi Nashwari, para pejabat, staf, peneliti di lingkungan BBPOPT dan Dirjen Tanaman Pangan, staf khusus Wakil Ketua MPR Prof. Dr. Mohammad Jafar Hafsah serta seorang pelaku usaha dari Jepang Otake Noboru.
(anl/ega)
