Sopir bus rombongan SMK Lingga Kencana Depok, Sadira, mengakui telah mengetahui kondisi rem sempat bermasalah sebelum insiden kecelakaan maut di Ciater, Subang, Jawa Barat (Jabar). Sadira mengatakan rem itu sudah diperbaiki oleh montir dan dinyatakan aman untuk mengaspal.
Keterangan sopir tersebut hendak didalami oleh polisi. Polisi akan menyelidiki sosok montir yang memperbaiki bus sebelum akhirnya kecelakaan.
"Montir kita juga belum tahu. Memang berdasarkan informasi yg kita dapatkan, termasuk keterangan lisan dan si pihak supir memang, kendaraan sempat ada diperbaiki oleh seseorang yang saya belum tahu," kata Dirlantas Polda Jawa Barat Kombes Wibowo saat dihubungi, Senin (13/5/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Apakah memang yang didatangkan oleh pihak PO atau supir atau pihak lain. Ini sedang kita dalami nanti sopir yang tahu ini," sambung Wibowo.
Sebelumnya Sadira angkat bicara terkait kecelakaan yang menewaskan 11 orang ini. Sadira mengakui telah mengetahui kondisi rem sempat bermasalah, dan sudah meminta memanggil montir untuk perbaikan bus.
"Ya pada saat itu saya sudah, dari atas juga sudah disetel rem, gitu," kata Sadira dikutip detikJabar, Minggu (12/5).
Sadira mengatakan rem bus telah diperbaiki oleh montir sebelum akhirnya memutuskan kembali melanjutkan perjalanan. Lebih lanjut, Sadira mengaku telah memiliki rencana lain jika kondisi kendaraan memburuk. Dia mengatakan akan memindahkan penumpang ke kendaraan lain.
"Rencana saya kan kalau emang ini lebih parah, saya akan oper penumpang," kata Sadira.
Bus Sempat Mogok-Ban Jelek
Yayasan Kesejahteraan Sosial (YKS) yang menaungi SMK Lingga Kencana Depok mengaku sempat mendengar keluhan soal bus tersebut. Pembina YKS, Mawardhi, mengatakan dia mendengar keluhan soal bus itu dari siswa yang merupakan teman cucunya.
"Kebetulan ada cucu saya, dia sahabat dari peserta yang perpisahan itu. Dia melihat, 'Aduh saya dapat mobil yang sedikit beda', ternyata terjadi hal itu. Ya katanya kelihatannya ban sudah kurang bagus, AC-nya nggak jalan juga," ujar Mawardhi di SMK Lingga Kencana, Minggu (12/5).
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.
Simak Video: Kata Sandiaga soal Bus Pariwisata Yang Terguling di Subang Tak Berizin
Mawardhi juga mengaku sempat mendengar bus itu mogok di tengah perjalanan. Dia mengatakan bus itu kemudian diperbaiki dan melanjutkan perjalanan lagi.
"Sebelum kejadian itu, sempat mogok. Kemudian, diperbaiki teknisinya dan jalan lagi sehingga mobil yang bertiga itu, mereka yang terakhir," katanya.
Mawardhi juga mengatakan ada cerita siswa yang makan sambil gelap-gelapan di dalam bus. Dia mengatakan mengatakan keluhan itu menunjukkan kondisi bus yang tidak bagus.
"(Lampu mati) Infonya seperti itu, saya juga tidak jelas. Apakah berhenti di tempat makan atau tidak, info itu dia sampaikan kepada keluarga bahwa saat ini sedang dalam perjalanan pulang. Tetapi sebelum kejadian itu dia sempat makan, memang lampunya itu kurang terang, gelap, lampu di mobil. Mungkin dia itu makan di mobil. Jadi kurang bagus berarti," ucapnya.