Mantan Kepala Kantor Unit Penyelenggara Bandar Udara (UPB) Sangia Nibandera Kolaka, Sulawesi Tenggara (Sultra), Asri Damuna melaporkan sebuah akun media sosial (medsos) ke polisi setelah viral mengajak YouTuber asal Korea Selatan (Korsel) ke hotel. Wakil Ketua Komisi III DPR Habiburokhman mewanti-wanti Polda Sultra agar hati-hati dalam menanggapi laporan ini.
Sebagaimana diketahui, Asri Damuna atau 'Om Albert' viral usai mengajak Jiah, Youtuber asal Korsel untuk mampir ke hotelnya. Imbas viral ini, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) telah mencopot Asri Damuna dari jabatannya. Asri pun dipanggil untuk menjalani pemeriksaan.
"Iya (Asri Damuna dipanggil untuk diperiksa di Kemenhub)," ujar Kepala Bagian Kerja Sama Internasional, Humas, dan Umum Ditjen Perhubungan Udara Kemenhub Mokhammad Khusnu saat dihubungi detikcom, Sabtu (11/5/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Khusnu belum menjelaskan lebih jauh terkait pemeriksaan yang dilakukan terhadap Asri. Dia mengaku belum menerima informasi lebih lanjut terkait kasus yang menyeret pejabat Kemenhub itu.
"Masih itu (terakhir pencopotan dari jabatan)," katanya.
Apa isi laporan Asri? Baca halaman selanjutnya.
Asri Laporkan Sebuah Akun Medsos ke Polisi
Asri lantas melaporkan sebuah akun medsos usai dirinya viral. Laporan Asri ke polisi terkait dengan dugaan penghinaan di medsos.
"Iya betul (Asri buat laporan)," kata Dirreskrimsus Polda Sultra Kombes Bambang Wijanarko, dilansir detikSulsel, Minggu (12/5).
Bambang mengungkapkan, laporan itu masuk di Ditreskrimsus Polda Sultra pada Rabu (8/5). Dia mengungkapkan laporan tersebut masih dalam penyelidikan. "Aduannya soal penghinaan di medsos, masih dalam penyelidikan (aduan Asri)," bebernya.
Dia mengatakan polisi akan memeriksa sejumlah saksi dalam laporan tersebut. Bambang mengatakan pemeriksaan saksi dijadwalkan akan dilaksanakan pada Senin (13/5) besok.
"Senin besok kami baru akan mulai melakukan klarifikasi terhadap saksi-saksi dalam ranah penyelidikan," ungkap dia.
Legislator Minta Polisi Hati-hati Tangani Laporan 'Om Albert'
Wakil Ketua Komisi III DPR Habiburokhman ikut berkomentar soal laporan ini. Dia mengingatkan polisi agar berhati-hati dalam menanggapi laporan tersebut.
"Hari Rabu (15/5) besok kebetulan saya kunker ke Kendari, saya akan minta Polda Sultra untuk hati-hati benar merespons laporan si pejabat," kata Habiburokhman kepada wartawan, Minggu (12/5).
![]() |
Habiburokhman mengatakan dia juga tak melihat unsur penghinaan dari YouTuber itu. Dia berharap alat bukti yang ada bisa dicermati oleh polisi.
"Kalau sekilas, saya lihat tidak ada sedikitpun unsur penghinaan yang dilakukan si YouTuber. Tetapi silakan dicermati fakta-fakta dan alat buktinya oleh Polri," katanya.
"Saya juga tidak melihat adanya mens rea atau niatan si YouTuber melakukan pencemaran," lanjutnya.
Dia sekali lagi mengingatkan agar polisi berhati-hati dalam menanggapi laporan tersebut. Semata-mata agar nama Indonesia tidak semakin tercoreng.
"Saya ingatkan jangan sampai citra negara kita semakin tercoreng karena adanya pelaporan tersebut," ujarnya.