Keluarga besar Kejaksaan Agung (Kejagung) berduka. Jaksa Agung Muda Pidana Umum (Jampidum) Kejaksaan Agung (Kejagung) Fadil Zumhana tutup usia.
"Innalillahi wa innalillahi roji'un telah berpulang Bapak Dr. Fadil Zumhana (Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Umum)" tulis Kejagung pada akun Instagram resminya, Sabtu (11/5/2024).
Jaksa Agung ST Burhanuddin menyampaikan duka cita yang mendalam. Dia dan jajaran mendoakan almarhum Fadil Zumhana ditempatkan di tempat terbaik di sisi Allah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jaksa Agung beserta jajaran menghaturkan duka mendalam, semoga Allah SWT memberikan ampunan dan menempatkan beliau di tempat yang terbaik di sisi Allah, dan keluarga yang di tinggalkan diberikan kekuatan. Aamiin Ya Robbal Alamin," tulisnya.
![]() |
Kapuspenkum Kejagung Ketut Sumedana kepada wartawan, menyampaikan jenazah Fadil Zumhana akan dimakamkan di Poncol, Bekasi, hari ini. Ketut menyampaikan Fadil sebelumnya dirawat di rumah sakit selama dua bulan karena sakit.
Kendati demikian, Ketut belum memerinci terkait penyakit yang diderita Fadil. "Beliau sakit sudah 2 bulan ini diopname di RSCM," ungkapnya.
Jenazah Fadil Zumhana disemayamkan di rumah duka, Cipete, Jakarta Selatan (Jaksel) sebelum dimakamkan. Ketua RT 03 RW 03 Hendra (65), lalu menuturkan malam ini kabarnya pihak keluarga akan menggelar tahlilan.
![]() |
"Meninggalnya pukul 10.00 lewat, langsung dibawa ke masjid. Lalu dibawa ke rumah kediaman untuk disemayamkan. Ini baru dipasang tenda. Insyallah ada tahlillan nanti malam," ujar Ketua RT 03 RW 03 Hendra (65), di Jalan Cenderawasih 2, Cipete, Jaksel
Karangan bunga dukacita pun berdatangan di rumah duka Fadil Zumhana. Nampak papan karangan bunga dukacita dari Jaksa Agung ST Burhanudin, Kabareskrim Polri Komjen Wahyu Widada, dan Kajati Bali Ketut Sumedana, dan pejabat di Korps Adhyaksa lainnya.
Simak sosok Fadil Zumhana selengkapnya di halaman berikutnya.
Sosok Fadil Zumhana Selama Berkarier sebagai Jaksa
Dikutip dari situs Kejaksaan RI, Fadil Zumhana telah malang melintang di Korps Adhyaksa. Alumnus Pascasarjana Fakultas Hukum Universitas Katolik Parahyangan, Bandung, itu pernah menjabat Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Surabaya pada 2010 hingga 2011.
Kemudian pada April 2011, Fadil Zumhana dimutasi menjadi Asisten Bidang Tindak Pidana Khusus (Aspidsus) Kejaksaan Negeri (Kejari) Jawa Barat. Posisinya sebagai Kajari Surabaya diisi oleh Mukri saat itu.
Karier Fadil Zumhana semakin moncer ketika dia dipromosikan menjadi Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) Kalimantan Timur pada 2017 hingga 2018. Tak berhenti itu, namanya semakin bersinar saat ia menduduki posisi Sekretaris Jampidsus Kejaksaan Agung RI dan puncak kariernya ketika dilantik menjadi Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Umum pada 2020 hingga saat ini.
Selama berkarier, Fadil Zumhana mengaku mendapatkan banyak fitnah saat menjabat sebagai Kajati Kaltim. Fitnah yang dilayangkan sering kali berkaitan dengan perkara tindak pidana korupsi yang ditangani saat menjabat.
Menurutnya, hal itu adalah suatu hal yang wajar karena berurusan dengan penjahat kelas kakap. Baginya, apabila fitnah-fitnah itu terlalu dipikirkan, hanya akan menjadi beban pikiran dan membuat pekerjaan jadi terasa berat. Ia tetap melaksanakan pekerjaan tanpa beban karena menurutnya ia tidak melakukan kesalahan.
Selama menjadi Kepala Kejaksaan Tinggi Kalimantan Timur dan Jampidum, Fadil Zumhana dikenal sebagai sosok pemimpin yang tegas, konsisten, dan berintegritas. Bahkan ketegasannya itu membuatnya dianggap sebagai sosok pemimpin yang keras.
Simak sosok Fadil Zumhana selengkapnya di halaman berikutnya.
Ketua RT 03 RW 03 Jalan Cenderawasih 02, Cipete, Jaksel, Hendra (65) menilai Jaksa Fadil adalah sosok warga yang dikenal baik oleh tetangga sekitar. Fadil kerap mengundang Hendra makan bersama di rumahnya.
"Almarhum Pak Fadil ini merupakan sosok yang baik. Saya suka diundang makan berdua di rumah beliau," ujar Ketua RT 03 RW 03 Hendra (65) saat ditemui detikcom.
Hendra mengenang, selama hidupnya, Fadil merupakan orang yang aktif di masyarakat. Fadil Zumhana diamanahi jabatan Dewan Kemakmuran Masjid di kompleks rumahnya.
"Beliau baik, ketua DKN masjid juga, sedangkan saya pengawas masjid. Almarhum banyak kontribusinya di masyarakat," kata Hendra.
Menurutnya, semasa hidup, Fadil merupakan sosok yang sangat mengayomi masyarakat. Dia mengenang Fadil sebagai sosok yang hangat kepada para tetangganya.
"Beliau tinggal di sini sudah lima tahun. Jadi sangat mengayomi masyarakat selama tinggal di sini," sebutnya.