Dewan Pakar Hoegeng Awards 2024 telah memilih tiga besar kandidat kategori Polisi Berintegritas. Tiga anggota polisi tersebut dinilai mampu menjaga integritas dan profesionalitas saat menjalani tugas.
Penentuan tiga kandidat itu merupakan hasil dari rapat Dewan Pakar yang digelar di Menara Bank Mega, Jakarta Selatan, Kamis (2/5/2024). Adapun Dewan Pakar Hoegeng Awards tahun ini adalah Mantan Plt Pimpinan KPK Dr. Mas Achmad Santosa, S.H., LL.M., anggota Kompolnas Poengky Indarti,S.H., LL.M., Koordinator Nasional Jaringan Gusdurian Indonesia Alissa Qotrunnada Wahid, S.Psi. Anggota Komnas HAM Putu Elvina, S.Psi., MM dan Wakil Ketua Komisi III DPR, Dr. Habiburokhman, S.H., M.H.
Tiga kandidat kategori Polisi Berintegritas adalah:
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
- Brigjen Indarto
- AKBP Sri Wahyuni
- Aiptu Supriyanto
Berikut profil tiga besar kandidat Polri Berintegritas
![]() |
Brigjen Indarto
Brigjen Indarto sekarang menjadi Direktur Program Pascasarjana Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian (STIK) Lemdiklat Polri. Seorang warga menyebut Indarto memegang integritas saat menjadi Kapolres Bekasi Kota.
Saat itu, Tukiyo yang merupakan Vice President Corporate Legal salah satu perusahaan, sedang menghadapi masalah limbah padat yang tercecer di dalam area perusahaan. Masalah itu pun menjadi aduan dan diselidiki oleh polisi.
Setelah diselidiki oleh Polres Bekasi Kota, akhirnya disimpulkan bahwa ceceran limbah tak bermasalah bisa dibersihkan dan tak berdampak bagi warga sekitar karena tercecernya di area dalam pabrik. Tukiyo mengatakan Indarto sejumlah hal sebagai bahan evaluasi perusahaan, namun akhirnya membuka garis polisi yang terpasang di akses keluar-masuk pabrik.
Tukiyo berniat memberi 'tanda terima kasih' pada Indarto. Tak dinyana, lanjut Tukiyo, 'tanda terima kasih' itu ditolak Indarto.
Indarto, saat itu mendapati kesimpulan perusahaan tempat Tukiyo bekerja melanggar administrasi dan bukan unsur pidana. Sehingga memang kasusnya tak lanjut ke rana pidana.
Baca selengkapnya di sini.
![]() |
AKBP Sri Wahyuni
AKBP Sri Wahyuni merupakan Kepala Bagian Tenaga Pendidik Sekolah Polisi Wanita (Kabag Gadik Sepolwan) Lemdiklat Polri. AKBP Sri Wahyuni disebut sebagai polwan yang tegas, lugas dan antisuap.
AKBP Sri Wahyuni adalah Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) untuk pekerjaan penyediaan makanan siswa Sepolwan. Sikap AKBP Sri Wahyuni yang dianggap kaku pada vendor di Sepolwan.
Salah seorang pengusaha, Yuyun menuturkan saat AKBP Sri Wahyuni menjadi PPK untuk pengadaan makanan siswa, dirinya memutar otak untuk bisa berkenalan dengan AKBP Sri Wahyuni. Namun ternyata kesempatan itu tak datang hingga proses lelang selesai, karena AKBP Sri Wahyuni tak membuka kesempatan berkomunikasi dengan jaringan pribadi (japri) pada Yuyun.
Pernah suatu hari AKBP Sri Wahyuni dan anggotanya menyidak area dapur tempat makanan para siswa dimasak. Bukan hanya menyidak proses pembuatan makanan, AKBP Sri Wahyuni meminta dokumen perusahaan untuk memeriksa keabsahan dan legalitas perusahaan.
Baca selengkapnya di sini.
![]() |
Aiptu Supriyanto
Aksi terpuji dilakukan oleh Aiptu Supriyanto. Anggota Polres Lampung Tengah itu mengembalikan tas pemudik berisi uang Rp 100 juta yang ditemukan tertinggal di sebuah toilet rest area KM 116 A Tol Trans Sumatera, Lampung Tengah.
Peristiwa itu terjadi pada Minggu (14/4) sekitar pukul 07.00 WIB kemarin. Saat itu, kondisi rest area sedang ramai pemudik lebaran yang beristirahat.
Aiptu Supriyanto mulanya sedang patroli jalan kaki sekaligus memberikan imbauan ke pemudik di rest area. Lalu ia menemukan sebuah tas di toilet rest area.
Saat menemukan tas tersebut, Aiptu Supriyanto tak berani membuka sendirian. Ia membawanya ke pos untuk diperiksa bersama sekuriti dan petugas cleaning service rest area. Di dalam tas itu berisi uang tunai.
Aiptu Supriyanto juga melakukan panggilan telepon melalui riwayat telepon ponsel yang ditemukannya itu. Ternyata tas tersebut milik seorang pemudik bernama Sukisno (55). Tas tersebut pun akhirnya dikembalikan ke pemiliknya.
Baca selengkapnya di sini.
Simak juga 'Road To Hoegeng Awards 2024':
(aik/knv)