Ini 3 Besar Kandidat Polisi Pelindung Perempuan dan Anak Hoegeng Awards 2024

Hoegeng Awards 2024

Ini 3 Besar Kandidat Polisi Pelindung Perempuan dan Anak Hoegeng Awards 2024

Arief Ikhsanudin - detikNews
Jumat, 10 Mei 2024 10:08 WIB
Tiga kandidat Hoegeng Awards untuk kategori Polisi Pelindung perempuan dan Anak.
Tiga kandidat Hoegeng Awards untuk kategori Polisi Pelindun (Foto: tim detikcom)
Jakarta -

Dewan Pakar Hoegeng Awards 2024 telah memilih 15 kandidat calon penerima Hoegeng Awards 2024. Dalam kategori Polisi Pelindung Perempuan dan Anak, terpilih tiga kandidat yang dinilai menjadi polisi yang melindungi perempuan dan anak.

Rapat Dewan Pakar tersebut digelar di Menara Bank Mega, Jakarta Selatan, Kamis (2/5/2024). Adapun Dewan Pakar Hoegeng Awards tahun ini adalah Mantan Plt Pimpinan KPK Dr. Mas Achmad Santosa, S.H., LL.M., anggota Kompolnas Poengky Indarti,S.H., LL.M., Koordinator Nasional Jaringan Gusdurian Indonesia Alissa Qotrunnada Wahid, S.Psi. Anggota Komnas HAM Putu Elvina, S.Psi., MM dan Wakil Ketua Komisi III DPR, Dr. Habiburokhman, S.H., M.H.


Tiga kandidat Polisi Pelindung Perempuan dan Anak adalah:

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

  • ⁠Bripka Alfin Nancy Tanauma
  • Aiptu Fransisca Dhamayanti
  • ⁠AKBP Rio Wahyu Anggoro,

Berikut adalah profil kandidat Polisi Pelindung Perempuan dan Anak:

Cara Bripka Alfin Nancy Tanauma tangani kasus anak di Sigi, Sulawesi Tengah.Cara Bripka Alfin Nancy Tanauma tangani kasus anak di Sigi, Sulawesi Tengah. Foto: dok. Istimewa

⁠Bripka Alfin Nancy Tanauma

Bripka Alfin Nancy Tanauma menjabat sebagai Banit Reskrim Polsek Biromaru, Polres Sigi, Sulawesi Tengah (Sulteng). Pihak Polsek langsung bergerak begitu ada laporan yang masuk.

ADVERTISEMENT

Baginya, koordinasi dengan pihak terkait sangat dibutuhkan dalam penanganan kasus perempuan dan anak ini. Hal itu, kata dia, agar kasus bisa segera terungkap dan diserahkan ke kejaksaan untuk disidang.

Dalam menyelidiki kasus Nancy memiliki cara sendiri saat bertanya kepada korban. Dia tak ingin korban mengulangi cerita yang pernah dialami,terlebih kasus kekerasan seksual yang menimbulkan trauma.

Nancy biasanya membagi kasus kekerasan seksual itu berdasarkan urgensinya. Jika kondisi korban sangat trauma, biasanya hanya Nancy yang langsung bertanya kepada korban. Hal itu agar korban nyaman ketika menceritakan apa yang pernah dialaminya.

Nancy mengaku berbagai tantangan dihadapi dalam menangani kasus perempuan dan anak. Tak jarang dia jemput bola untuk memeriksa saksi-saksi, bahkan ke jaraknya 2 jam berkendara di wilayah pegunungan karena korban tak memiliki biaya untuk berangkat ke Polsek.

Namun demikian, tidak semua pemeriksaan dilakukan di rumah saksi. Nancy mengatakan beberapa di antara saksi dan pelaku ada yang kooperatif dan memenuhi panggilan ke polsek.

Baca selengkapnya di sini.

Aiptu Fransisca DhamayantiAiptu Fransisca Dhamayanti Foto: Dok Istimewa

⁠Aiptu Fransisca Dhamayanti

⁠Aiptu Fransisca Dhamayanti adalah Kanit Binpolmas Sat Binmas Polres Lamandau. Dia dikenal sebagai polisi yang berdedikasi dan fokus membantu pendidikan anak usia dini di Lamandau, Kalimantan Tengah.

Menurutnya, banyak kasus anak yang ditanganinya saat bertugas di Unit PPA Sat Reskrim Polres Lamandau.

Aiptu Fransisca ingin mengabdi dan memberikan manfaat kepada masyarakat. Dia tidak ingin anak-anak terjerumus kepada hal-hal negatif

Dia kemudian Fransisca membuat program perpustakaan keliling menggunakan mobil untuk pergi ke sejumlah tempat. Dia bertemu dengan anak-anak TK dan menceritakan buku-buku kepada mereka.

Fransisca mengatakan masyarakat merespons positif atas program tersebut. Dia juga berhasil mengubah citra polisi menjadi lebih positif.

Baca selengkapnya di sini.

Kapolres Bogor AKBP Rio Wahyu Anggoro (Rizky/detikcom)Kapolres Bogor AKBP Rio Wahyu Anggoro (Rizky/detikcom)

⁠AKBP Rio Wahyu Anggoro

Saat ini, AKBP Rio Wahyu Anggoro menjadi Kapolres Bogor. Dia diapresiasi karena menuntaskan kasus bayi tertukar pada awal Agustus 2023 yang sempat heboh.

Cerita bayi tertukar di Ciseeng Bogor itu mencuat ke publik pada awal Agustus tahun lalu setelah Siti Mauliah melalui kuasa hukumnya membuat laporan di Polres Bogor.

Siti diketahui melahirkan bayi secara sesar pada 18 Juli 2022. Setelah tiga hari dirawat seusai persalinan tersebut, Siti dan bayinya pulang ke rumah. Usai pulang ke rumah, seorang suster mendatanginya. Suster tersebut menanyakan apakah Siti adalah ibu dari pasien atas nama bayi lain.

Suster rumah sakit kembali menanyakan soal gelang. Namun saat itu suster menyebut gelang bayi milik Siti Mauliah tertukar. Saat itulah Siti baru merasakan ada keganjilan.

Singkat cerita, Polres Bogor proaktif melakukan penyelidikan dan menindaklanjuti laporan soal bayi tertukar tersebut. Langkah yang dilakukan mulai dari pemeriksaan saksi hingga tes DNA terhadap kedua bayi tersebut.

Hasilnya lalu diumumkan pada Jumat 25 Agustus 2023. Berdasarkan tes DNA, kedua bayi di Bogor tersebut dinyatakan benar-benar tertukar dari kedua orang tua aslinya.

Polres Bogor menyatakan kasus bayi tertukar telah diselesaikan secara damai dengan masing-masing anak kembali ke orang tua aslinya. Polisi menutup kasus dengan menempuh mekanisme restoratif berkeadilan (restorative justice).

AKBP Rio mengatakan dua bayi itu kini memiliki tiga orang tua. Selain orang tua biologis dan orang tua yang membesarkan, kedua bayi itu kini diangkat anak oleh Polres Bogor.

Rio menyatakan kedua anak tersebut kini menjadi anak angkat Polres Bogor, sehingga pihaknya akan turut bertanggung jawab terhadap bayi tersebut.

Baca selengkapnya di sini.

Simak juga 'Road To Hoegeng Awards 2024':

[Gambas:Video 20detik]



(aik/hri)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads