Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jakarta merilis informasi tentang peringatan dini potensi tanah longsor di Provinsi Jakarta. Peringatan longsor ini berlaku untuk periode Mei 2024.
Simak penjelasannya berikut ini.
Potensi Tanah Longsor di Jakarta Mei 2024
BPBD Jakarta mengeluarkan peringatan dini potensi tanah longsor di bulan Mei 2024. Dikutip dari laman Instagram @bpbddkijakarta, prakiraan wilayah yang berpotensi terjadi gerakan tanah disusun berdasarkan hasil tumpang susun (overlay) antara peta zona kerentanan gerakan tanah dengan peta prakiraan curah hujan bulanan yang diperoleh dari BMKG.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut informasi dari PVMBG (Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi), beberapa daerah di provinsi DKI Jakarta berada di Zona Menengah, yaitu:
1. Jakarta Selatan, meliputi:
- Kecamatan Cilandak,
- Kecamatan Jagakarsa,
- Kecamatan Kebayoran Baru,
- Kecamatan Kebayoran Lama,
- Kecamatan Mampang Prapatan,
- Kecamatan Pancoran,
- Kecamatan Pasar Minggu,
- Kecamatan Pesanggrahan.
2. Jakarta Timur, meliputi:
- Kecamatan Kramatjati,
- Kecamatan Pasar Rebo.
Pada Zona Menengah, dapat terjadi gerakan tanah jika curah hujan di atas normal, terutama pada daerah yang berbatasan dengan lembah sungai, gawir, tebing jalan atau jika lereng mengalami gangguan. Sementara itu, pada Zona Tinggi, gerakan tanah lama dapat aktif kembali.
Untuk itu, kepada Lurah, Camat, dan masyarakat diimbau untuk tetap mengantisipasi adanya potensi gerakan tanah.
Cara Mencegah Tanah Longsor
Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengurangi bencana tanah longsor. Simak penjelasan di bawah ini.
- Hindari membuat sawah di atas lereng
Membangun sawah atau kolam di atas lereng semakin meningkatkan potensi terjadinya tanah longsor. Alasannya karena permukaan lereng akan penuh dengan air, sehingga tanah rentan untuk bergeser dan menyebabkan terjadinya longsor. - Tidak membangun rumah di bawah tebing
Tidak di anjurkan untuk mendirikan bangunan di bawah tebing karena mendirikan bangunan di bawah tebing memiliki ancaman besar terkena tanah longsor. Jika tinggi tebing 100 meter, usahakan lokasi rumah atau bangunan berjarak minimal 250 meter dari kaki lereng. Apabila terjadi tanah longsor, tidak akan mencapai bangunan tersebut. - Hindari menebang pohon di sekitar lereng
Pohon yang berada di sekitar lereng menjadi pencegah terjadinya tanah longsor karena akar-akar dari pohon-pohon tersebut menyebar dan saling bersinggungan. Hal itu bisa membantu tanah tidak mudah longsor karena akan menjadi penahan tanah. - Jangan mendirikan bangunan di sekitar sungai
Semakin tinggi jarak antara bibir tebing terhadap sungai, maka akan semakin besar peluang terjadinya longsor. Erosi tanah tidak terjadi secara langsung, namun tanah yang terus tergerus di sekitar sungai akan habis. - Membuat terasering
Jika suatu lahan miring terpaksa digunakan untuk membuat sawah atau ladang, buatlah sistem bertingkat sehingga akan memperlambat run off (aliran permukaan) ketika hujan. pada saat curah hujan di atas normal.