Indonesia kembali terlibat dalam Forum PBB untuk Hutan atau United Nation Forum on Forest (UNFF). Tahun ini adalah ke-19 kali forum digelar di Kantor Pusat PBB di kota New York, Amerika Serikat, pada 6-10 Mei 2024
Selain terlibat langsung dalam pembahasan strategis mengenai kebijakan hutan di forum utama, delegasi Indonesia yang dipimpin Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Alue Dohong, akan mengelar kegiatan tambahan (side event) di tempat berlangsungnya UNFF. Kegiatan itu terdiri atas forum diskusi membahas pengawasan dan peningkatan pemanfaatan hutan bersama para pakar. Indonesia juga secara khusus menggelar pameran (exhibition) selama 5 hari di tempat penyelenggaraan UNFF.
Forum diskusi akan menghadirkan pihak Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI yang diwakili oleh Plt Direktur Jenderal Pengelolaan Hutan Lestari, Agus Justianto, serta menggandeng para pakar dan praktisi, seperti Matthew Hansen (Guru Besar Geografi, Universitas Maryland) dan Dr Sara Goeking (Pusat Layanan, Riset dan Pengembangan Hutan AS).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Sementara dalam pameran, Indonesia akan menunjukkan sejumlah capaian dalam mengelola hutan dan lahan. Capaian itu diperoleh dari Program Indonesia's FOLU Net Sink 2030 yang merupakan aksi mitigasi dalam upaya mengurangi emisi gas rumah kaca berserta dampak lingkungannya. Tak hanya dari sisi kebijakan, event ini juga menyuguhkan aksi hijau dan pemanfaatan produk hasil hutan Indonesia.
Forum PBB untuk Hutan adalah komisi fungsional Dewan Ekonomi dan Sosial PBB (ECOSOC) dengan keanggotaan yang bersifat universal. Sejak dimulai pada 2000, Forum ini telah menghasilkan sejumlah kesepakatan yang berarti, mulai Instrumen Hutan PBB pertama pada 2007, Jaringan Fasilitasi Pendanaan Hutan Global (Global Forest Financing Facilitation Network/GFFFN) pada 2015, dan adopsi Rencana Strategis Hutan PBB pertama untuk 2030 dan enam Tujuan Hutan Global pada 2017.
Pada penyelenggaraan tahun ini, UNFF akan berfokus pada target jangka menengah terhadap Pengaturan Internasional tentang Hutan. Dengan menilai kemajuan yang telah dicapai dan mengidentifikasi kesenjangan yang ada, para delegasi negara peserta akan memetakan arah menuju tahun 2030 untuk memastikan pencapaian Tujuan Hutan Global selaras dengan target SDGs. Selanjutnya, langkah maju dari UNFF ke-19 ditandai dengan deklarasi Segmen Tingkat Tinggi dan resolusi omnibus, yang akan mencakup hasil tinjauan jangka menengah serta Program Kerja Empat Tahunan Forum yang baru untuk tahun 2025-2028.
![]() |