Polri berhasil membongkar lima laboratorium gelap atau clandestine lab narkoba sejak Maret hingga Mei 2024. Lima laboratorium gelap ini berada di beberapa wilayah di Indonesia.
"Perlu kami sampaikan juga bahwa, selama periode 14 Maret sampai dengan 3 Mei 2024, berdasarkan hasil pengungkapan, adanya tren peningkatan pengungkapan laboratorium gelap di beberapa wilayah," kata Kasatgas Satgas Penanggulangan Peredaran dan Penyalahgunaan Narkoba (P3GN), yang juga Wakabareskrim Polri, Irjen Asep Edi Suheri, dalam konferensi pers, Senin (6/5/2024).
Asep mengatakan, dari lima laboratorium gelap narkoba tersebut, dua di antaranya diungkap oleh Polda Jawa Timur dan Polda Metro Jaya. Sementara tiga lainnya ditangani langsung oleh Direktorat Tindak Pidana Narkoba (Dittippid Narkoba) Bareskrim Polri.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari tiga laboratorium gelap tersebut, polisi mendapati banyak barang bukti, seperti MDMA seberat 2,4 kg, 420 Ml sabu cair, 145 gram ketamin, 7.800 butir ekstasi, puluhan liter prekursor narkoba, dan berbagai peralatan laboratorium. Salah satu laboratorium gelap yang diungkap Bareskrim Polri adalah yang berada di Vila kawasan Canggu, Badung, Bali.
"Pengungkapan laboratorium gelap narkoba dengan menyita berbagai macam prekursor, alat cetak ekstasi, hydroponic ganja dan berbagai macam peralatan laboratorium pembuatan narkotika di Badung, Bali, oleh satgas penanggulangan narkoba Dittipidnarkoba Bareskrim Polri," ungkap Asep.
Sementara dari pengungkapan laboratorium gelap oleh Polda Jatim, Polisi menyita narkoba jenis sabu dan beberapa jenis prekursor. Kemudian untuk laboratorium gelap narkoba yang dibongkar Polda Metro Jaya didapati sejumlah cannabinoid atau kandungan dalam ganja.
"Terakhir pengungkapan laboratorium gelap narkoba dengan menyita 4 bungkus canabinoid/pinaca, beberapa jenis prekursor pembuatan cannabinoid/pinaca dengan berbagai macam peralatan laboratorium pembuatannya, oleh Satgas penanggulangan narkoba Polda Metro Jaya," jelas Asep.
(aik/aik)